Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Asal Singapura Ini Bakal Garap Lahan 10 Hektare di PIK 2

Pacific Star Development Limited melalui anak usahanya PSD Singapore Pte. Ltd. secara resmi meneken kerjasama dengan PT Kukuh Mandiri Lestari untuk pengembangan lahan di PIK 2, Jakarta Utara seluas 10 hektare.
Ilustrasi/JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pacific Star Development Limited melalui anak usahanya PSD Singapore Pte. Ltd. secara resmi meneken kerjasama dengan PT Kukuh Mandiri Lestari untuk pengembangan lahan di PIK 2, Jakarta Utara seluas 10 hektare.

PT Kukuh Mandiri Lestari merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Agung Sedayu dan Salim Grup dengan porsi kepemilikan 50:50.

CEO dan Managing Director PSD Singapore Pte. Ltd. Glen Chan mengatakan kerjasama ini memungkinkan kedua perusahaan untuk membangun kawasan terpadu dengan properti vertikal di sebagian lahan PIK 2 yang memiliki total 1.000 hektare. Perusahaan menilai PIK 2 merupakan kawasa bernilai tinggi dengan potensi pengembangan kawasan pinggir laut.

"Kami berkomitmen terhadap strategi ekspansi di ASEAN termasuk Indonesia, sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara sehingga menjadi pasar utama pertumbuhan perusahaan ke depan," katanya melalui siaran pers, Selasa (26/9).

Chan juga menilai Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung dengan tingkat urbanisasi dan interkonektivitas yang tinggi karena dorongan oleh pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan tujuan PSD untuk memanfaatkan tren pertumbuhan di ASEAN.

Chan mengatakan lokasi PIK 2 yang berada di bagian paling depan lautan utama di Jakarta memiliki potensi yang baik. Dirinya pun memproyeksi PIK 2 dapat menjadi proyek Internasional di garis pantai Jakarta.

"Proyek patungan baru ini memberikan kesempatan perusahaan kami untuk membangun diri di industri properti Indonesia pada saat yang tepat," ujar Chan.

Sebelumnya, PSD Singapore Pte. Ltd. tercatat telah membangun sejumlah proyek yang tersebar di Malaysia, China, Hong Kong, Korea, Jepang, Thailand sejak 2005 dengan total investasi aset senilai US$1,74 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper