Bisnis.com, JAKARTA -PTChandra Asri Petrochemical Tbk. mencatatkan laba bersih senilai US$174,2 juta pada semester pertama tahun ini. Laba perseroan melonjak 32% dibanding periode yang sama tahun lalu meski menghadapi kenaikan beban biaya operasional.
Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Suryandi menyatakan perseroan bakal tetap fokus menjalankan strategi ekspansi pada sisa tahun berjalan. "Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas lini produksi untuk dapat memenuhi permintaan nasional," ujarnya dalam siaran pers (26/9).
Menurutnya, marjin laba perseroan tertahan dengan kenaikan harga naphta pada paruh pertama tahun ini.
“Kenaikan harga bahan baku naphta pada semester pertama 2017 sebesar 24% menjadi senilai US$486 per ton,” ujarnya.
Hanya saja, kenaikan beban biaya tersebut masih dapat teratasi dengan naiknya volume penjualan. Volume penjualan perseroan tercatat sebanyak 1,24 juta ton pada semester pertama 2017, lebih tinggi ketimbang volume penjualan paruh pertama tahun lalu sebanyak 1,03 juta ton.
Kenaikan volume penjualan itu menjadi salah satu faktor pendongkrak nilai pendapatan bersih menjadi senilai US$1,19 miliar pada semester pertama 2017. Pada semester pertama tahun lalu, perseroan mencatatkan pendapatan bersih senilai US$882,1 juta.
CAP merupakan perusahaan petrokima berbasis naphta cracker yang mengoperasikan fasilitas produksi di Cilegon. Pabrik terintegrasi perseroan memproduksi ethylene, styrene monomer, butadiene, dan polypropylene. Seluruh produk itu merupakan bahan baku produk pengemasan, pipa, otomotif dan elektronik.