Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pakan Siapkan Usulan Impor Gandum 200.000 Ton

Gabungan Perusahaan Makanan Ternak berencana mengajukan impor gandum sebagai bahan baku pakan ternak sebesar 200.000 ton.
Petani merontokkan jagung untuk bahan baku pakan ternak di daerah Wanaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat./JIBI-Rachman
Petani merontokkan jagung untuk bahan baku pakan ternak di daerah Wanaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat./JIBI-Rachman

Bisnis.com,JAKARTA - Gabungan Perusahaan Makanan Ternak berencana mengajukan impor gandum sebagai bahan baku pakan ternak sebesar 200.000 ton.

Pengajuan impor ini akan dilakukan secara bertahap pada pekan pertama Oktober sebesar 100.000 ton untuk produksi pada November. Selanjutnya, pengajuan pada pekan akhir Oktober sebesar 100.000 ton untuk produksi Desember.

Ketua GPMT Desianto B Utomo menyampaikan, pengajuan impor gandum untuk pakan guna memenuhi kebutuhan bahan baku pakan ternak. Kebutuhan jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak sebesar 650.000 ton per bulan. Namun, penyerapan jagung oleh industri pakan sejak awal tahun hanya 450.000 ton per bulan.

Dia mengatakan industri pakan selama ini menggunakan bahan baku lokal guna menutup kekurangan bahan baku tersebut seperti sorgum, gandum. Selain itu, penggunaan bahan baku lokal terpaksa dilakukan karena harga jagung yang tinggi di atas harga acuan penjualan yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Sejak Januari sampai sekarang tidak ada impor gandum untuk pakan maupun jagung. Saat ini belum ada industri yang mengajukan. Namun, rencananya memang akan mengajukan pada Oktober secara bertahap," kata dia.

Desianto menambahkan kuota impor gandum akan diberikan berdasarkan jumlah penyerapan jagung lokal. Ini telah disepakati dalam acara penandatangan surat pernyataan pemasukan gandum sebagai bahan pakan oleh pabrik pakan pada Juli kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper