Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Industri Tekstil dan Produk Tekstil, Ini Rencana Kemenperin

Kementerian Perindustrian menyatakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang pada masa depan
Pabrik tekstil Sritex/Antara-R. Rekotomo
Pabrik tekstil Sritex/Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyatakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang pada masa depan.

Oleh karena itu, berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) pada 2015-2035, sektor ini diprioritaskan dalam pengembangannya agar mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini, industri TPT yang beroperasi di Indonesia telah terintegrasi dengan klasifikasi dalam tiga area. Pertama, sektor hulu yang didominasi menghasilkan produk fiber. Kedua, sektor antara yaitu perusahaan-perusahaan yang proses produksinya meliputi spinning, knitting, weaving, dyeing, printing dan finishing.

Ketiga, sektor hilir berupa pabrik garmen dan produk tekstil lainnya. Dengan hal itu Kementerian Perindustrian memperkirakan ekspor industri TPT akan tumbuh rata-rata 11% per tahun.

Pada 2018 dipatok  US$13,5 miliar dari target 2017 sebesar US$12,09 miliar. Di sisi tenaga kerja, pada 2018 diharapkan sektor ini menyerap sekitar 2,95 juta orang dan hingga akhir tahun ini sebanyak 2,73 juta orang.

Dikutip dari keterangan resmi Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian yang diterima Bisnis, Sabtu (16/9/2017), berdasarkan data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-9 di dunia untuk Manufacturing Value Added.

Posisi ini sejajar dengan Brasil dan Inggris, bahkan lebih tinggi dari Rusia, Australia, dan negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. Oleh karena itu Kementerian Perindustrian terus memacu hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper