Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan mengungkapkan Bandara Kertajati Majalengka akan melayani sebanyak 14 rute penerbangan baru, baik domestik dan internasional pada tahap awal pengoperasian bandara.
Dari 14 rute penerbangan tersebut, Bandara Kertajati akan melayani empat rute internasional, yakni menuju Arab Saudi, Malaysia, Singapura dan Thailand. Rencananya, bandara tersebut mulai beroperasi pada 2018.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan Arab Saudi akan menjadi prioritas guna mengurangi kepadatan lalu lintas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada musim haji dan umrah.
“Tahun ini saja jumlah jemaah umrah asal Indonesia sudah naik 24% dari tahun lalu. Secara keseluruhan, Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan 6,75 juta visa umrah, naik 6% dari tahun lalu,” katanya di Jakarta, Kamis (14/9/2017),
Agus optimistis kehadiran Bandara Kertajati mampu mengurai kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, masyarakat yang berada di timur Jakarta bisa menggunakan Bandara Kertajati untuk bepergian.
Dia menambahkan Bandara Kertajati juga akan dilengkapi jalur kereta bandara guna menarik penumpang dari Jakarta dan Bandung. Nanti, jalur rel kereta bandara akan melintasi Bekasi Timur, Cikarang dan Karawang.
Baca Juga
“Dengan keberadaan Bandara Kertajati dan kereta bandara tersebut, efektivitas transportasi publik akan terpenuhi, dan mendukung industrialisasi yang tumbuh pesat di Bekasi, Cikarang dan Karawang,” tuturnya.
Sekadar informasi, Bandara Kertajati diproyeksikan mampu menampung sebanyak 10 juta penumpang per tahun. Selain itu, bandara juga memiliki ukuran landas pacu 3.000x60 meter, sehingga dapat didarati pesawat berbadan lebar (widebody).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Wasfan menuturkan saat ini BIJB dan Kemenhub masih mengkaji rute-rute penerbangan yang akan dilayani Bandara Kertajati.
“Untuk rincian flight-nya, kami sedang dalam koordinasi slot time dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Begitu juga dengan maskapai, semua masih dalam pendalaman kajian bisnis,” ujarnya.
Meski demikian, BIJB dan para maskapai sudah berkomitmen dengan menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).
BIJB sudah menandatangani MoU dengan beberapa maskapai, seperti Citilink, Sriwijaya Air, dan Kalstar.
Dalam waktu dekat ini, Wasfan mengungkapkan, BIJB akan kembali melakukan penandatanganan MoU dengan maskapai nasional lainnya, seperti Lion Air Group, AirAsia Indonesia dan Garuda Indonesia.