Bisnis.com, JAKARTA— Kapasitas teknologi informasi atau IT sistem perpajakan akan dibenahi untuk menggenjot penerimaan negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui penerimaan pajak yang masih sebesar 53,3% memang jauh dari harapan pemerintah.
Sebab itu, pembenahan IT sistem perpajakan akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat.
“Yah memang penerimaan kita tidak sesuai dengan harapan kita, tapi ya ini kan ada hubungannya dengan baru bayar tax amnesty, ada juga hubungannya dengan perkembangan ekonomi, jadi macam-macam [alasannya]. Tapi jangan terlalu risau, kami sedang siapkan perubahan IT dari perpajakan supaya pajaknya lebih efektif collect-nya,”kata Darmin di Kompleks Parlemen, Rabu (13/9/2017).
Dalam hal ini, Darmin mengatakan jika sistem IT tersebut merupakan modifikasi dari sistem IT perpajakan internasional.
“Memang ada beberapa langkah yang dilakukan Kemenkeu soal IT pajak yang sedang disiapkan, walaupun itu bukan jangka pendek, [tapi] arahnya [itu] bukan IT yang dibuat dari nol melainkan IT internasional dan dimodif supaya bisa cepat,” pungkasnya.
Adapun selain memperkuat basis perpajakan dengan meningkatkan kapasitas teknologi informasi, pemerintah juga melakukan updating data Wajib Pajak dengan memanfaatkan database hasil amnesti pajak.
Selain itu pemerintah akan mencegah praktik penghindaran pajak dan erosi pajak melalui implementasi kebijakan Automatic Exchange of Information (AEoI).
“Kami akan terus bekerja keras supaya target tahun 2017 dapat dicapai,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidato yang dikutip Bisnis.