Bisnis.com, JAKARTA – SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya mentok pada level 5,1%.
Dalam laporan bertajuk SIGC Insight Indonesia Sectoral Report Vol.2: Tinjauan dan Proyeksi Ekonomi Indonesia, Eric Sugandi, Chief Economist SIGC mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksi hanya berada pada level 5,1% pada tahun ini dan 5,3% pada tahun depan.
“Di lihat dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga masih akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi di 2017 dan 2018,” ujarnya, seperti dikutip pada Selasa (12/9/2017).
Jika melihat dari komponen laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), konsumsi rumah tangga pada tahun ini diperkirakan tumbuh 5%. Konsumsi LNPRT, konsumsi pemerintah, investasi, ekspor, dan impor masing-masing diproyeksi tumbuh 8,5%, 4,4%, 5,1%, 4,7%, dan 2,5%.
Proyeksi SIGC ini tentunya berada di bawah asumsi pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam APBNP 2017 sebesar 5,2%. Adapun, seperti diketahui, hingga semester II/2017, laju pertumbuhan PDB nasional tercatat sebesar 5,01%.