Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia memperkirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sepanjang 2017 akan surplus sebesar US$9 miliar ditopang oleh surplusnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia sepanjang tahun.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan surplus Neraca Pembayaran ini diyakini dapat menopang stabilitas kurs rupiah terhadap dolar AS.
"Harus dijaga NPI keseluruhan, ekspor, impor, serta PMA dan PMDN, kalau bisa tetap surplus," tegasnya dalam Rapat Kerja Komisi XI, Senin (11/9/2017).
Sebelumnya, BI memperkirakan surplus NPI tahun ini akan mencapai US$7 miliar.
"Neraca pembayaran Indonesia kami perkirakan pada 2017 ada di kisaran US$7 miliar overall balance," kata Agus ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Menurut BI, surplus yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan 2016 disebabkan oleh tidak ada lagi efek pengampunan pajak dalam NPI tahun ini.
Tahun depan, Mirza mengungkapkan BI memperkirakan tahun depan surplus NPI akan menurun menjadi US$6 miliar. Turunnya surplus NPI ini disebabkan oleh akselerasi ekonomi yang digencarkan oleh pemerintah tahun depan sehingga impor barang dan jasa akan mengalir mulai tahun ini.