Bisnis.com, JAKARTA- Direktur Operasional Ibis Budget Indonesia untuk Sumatra dan Kalimantan Endrian Hananto mengemukakan tingkat hunian Ibis Budget rata-rata berada di atas 70%.
“Rata-rata okupansi Ibis cukup tinggi di kisaran 70%-90% karena kami menempatkan Ibis ini di lokasi-lokasi yang strategis misalnya di bandara udara, pusat perdagangan, dan pusat industri,” tuturnya.
Dia mencontohkan Ibis Budget yang berada di Tanah Abang memiliki okupansi rata-rata di atas 70%. Sebaliknya, Ibis Budget di Bandara Juanda (Surabaya), dan Bandara Hasanuddin (Makassar) memiliki okupansi 90%-100%.
Sementara itu, Chief Operating Officer AccorHotels Malaysia, Indonesia, and Singapore Garth Simmons menyebutkan pendapatan bisnis AccorHotels Indonesia lebih banyak disumbangkan oleh merek menengah ke bawah (mid scale-economy) misalnya Novotel, Mercure dan Ibis.
Saat ini, AccorHotels mengelola sekitar 115 hotel lebih dari 22,300 kamar di Indonesia. Adapun, merek AccorHotels yang ada di Indonesia sebanyak 11 antara lain Novotel, Ibis, Mercure, Pullman, Grand Mercure, Fairmont Raffles, MGallery by Sofitel, dan Sofitel. 115 hotel lebih dari 22,300 hotel
Secara umum, Asia Pasifik (ASPAC) terus berkontribusi positif terhadap pertumbuhan bisnis AccorHotels di dunia. Kawasan ini menyumbang hampir 50% dari rencana bisnis grup ini.