Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian besar konsumen apartemen lebih banyak memilih metode pembayaran cash bertahap daripada opsi lain yang tersedia, seperti Kredit Pemilikan Apartemen dan Cash keras.
Associate Director dari Colliers International mengatakan empat tahun lalu, 63% masyarakat konsumen apartemen memilih metode pembayaran cash bertahap. Cash keras sebanyak 23% dan KPA sebesar 16%.
Tahun ini, komposisi tersebut telah berubah. Cash bertahap hanya 50%, KPA melonjak menjadi 32% dan Cash keras turun menjadi 18%.
"Dulu konsumen apartemen tidak ingin direpotkan dengan pengurusan kredit dan administrasinya, sehingga lebih memilih cash bertahap. Namun saat Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan penurunan rasio LTV, penurunan bunga untuk kredit perumahan maupun apartemen, maka semakin banyak konsumen yang memilih cicilan,” ujar Fery Minggu (10/9).
Umumnya, konsumen yang memilih kredit adalah pemburu apartemen kelas menengah ke bawah atau di bawah 500 Juta Rupiah. Jika memilih cash bertahap, mereka akan membayar dalam tempo 4-5 tahun.
Jarak yang jauh dari pusat kota umumnya diantisipasi dengan akses yang mudah dan dekat menjangkau transportasi publik agar memiliki waktu tempuh yang lebih baik.
Baca Juga
“Konsumen dari kalangan investor umumnya memilih apartemen kelas atas. Kondisi politik dan economy outlook umumnya menjadi pertimbangan utama dalam memilih apartemen yang pas bagi mereka.
Apartemen yang berada di kawasan mix-used, seperti apartemen dan mal, biasanya menjadi pilihan konsumen jenis ini. Begitu juga dengan reputasi developer,” tambah Fery.