Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menetapkan BUMN PT Surveyor Indonesia untuk bertindak sebagai pendamping selama 4 bulan ke depan dalam rangka persiapan pengelolaan jembatan timbang (Unit Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor/UPPKB) oleh pihak swasta.
Plt. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hindro Surahmat mengatakan pihaknya telah menetapkan Surveyor Indonesia untuk persiapan pengelolaan jembatan timbang oleh swasta dan dikontrak selama 4 bulan mendatang.
“Sudah penetapan [lelang], oleh Surveyor Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (6/9/2017).
Dia menjelaskan pemerintah menandatangani kontrak dengan PT Surveyor Indonesia selama 4 bulan, yakni hingga Desember 2017.
Plt. Direktur Pembinaan Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Pandu Yunianto mengatakan peran PT Surveyor Indonesia antara lain membantu menyusun konsep pengembangan jembatan timbang atau UPPKB dan pembuatan SOP jembatan timbang.
Kemudian, pelatihan personil yang akan mengoperasikan jembatan timbang dan sosialisasi rencana operasional jembatan timbang.
Pandu, yang juga menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, mengatakan pelaksanaan operasional jembatan timbang tetap oleh pegawai Kementerian Perhubungan.
Namun, PT Surveyor Indonesia, lanjutnya, melakukan pendampingan dalam rangka penyusunan konsep jembatan timbang yang ideal untuk masa mendatang.
Dalam laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Perhubungan, PT Surveyor Indonesia memenangi lelang untuk pendampingan itu dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp10,22 miliar.
PT Surveyor Indonesia, dalam laman LPSE Kementerian Perhubungan, menang lelang dari 8 perusahaan lainnya seperti PT Moses Edgar Partogi Utama, PT Jumindo Indah Perkasa, Kawan Joymor, PT Agathis Solution, CV Trigil, CV Karya Jaya, PT (Persero) Sucofindo, dan PT Bintang Fajar Jaya Bersama.
Adapun jumlah jembatan timbang yang akan ditangani oleh PT Surveyor Indonesia—dalam laman LPSE Kemenub—sebanyak tujuuh unit dengan perincian tiga jembatan timbang di Sumatra dan empat jembatan timbang di Jawa.
Humas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Pitra Setiawan mengungkapkan tujuh jembatan timbang tersebut yakni Losarang, Wanareja, Widang, Widodaren, Seumadam, Soralangun, dan Senawar Jaya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan pihaknya berharap jembatan timbang akan menjadi lebih baik dengan adanya pendampingan atau pengelolaan oleh swasta seperti lebih disiplin.
Tidak hanya jembatan timbang, dia berharap pemerintah melakukan perbaikan terhadap sistem angkutan barang secara keseluruhan.