Bisnis.com, JAKARTA—Produsen minuman beralkohol dan malt PT Delta Djakarta meningkatkan penetrasi pemasaran ke wilayah luar Jawa untuk mengangkat kinerja penjualan perseroan tahun ini. Direktur Pemasaran Delta Djakarta Ronny Titiheruw menyatakan perseroan membidik perluasan area pemasaran ke sejumlah kawasan pariwisata.
“Pasar domestik masih belum tergarap maksimal, terutama pada kawasan pawirisata seperti Bali dan beberapa lokasi di wilayah timur. Pemasaran ke luar Jawa yang akan kita tingkatkan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (6/9).
Menurutnya, produsen minuman semakin selektif dalam memilih lokasi pemasaran sejak pemerintah memperketat regulasi penjualan miras. Dampaknya, perseroan semakin berfokus memusatkan penjualan ke titik-titik kawasan wisata.
Ronny menyatakan perseroan juga melakukan berbagai efisiensi biaya produksi untuk meningkatkan laba. Hanya saja, efisiensi tersebut tak menyebabkan Delta menekan angka produksi. Menurutnya, efisiensi biaya dilakukan dengan tetap mempertahankan utilisasi pabrik dengan kapasitas terpasang 1,1 juta liter per tahun di atas 70%. Sementara kapasitas terpasang minuman malt mencapai 2,5 juta liter dengan utilisasi maksimal.
Delta Djakarta mencatatkan penjualan senilai Rp723,45 miliar pada semester pertama tahun ini. Kinerja penjualan tersebut merosot 11% bila dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp820,94 miliar.
Beban biaya perseroan untuk pembayaran tarif cukai dan pajak penjualan pada semester pertama senilai Rp360,74 miliar. Biaya tersebut lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun lalu senilai Rp452,39 miliar.
Dampaknya, penjualan bersih atau nett sales perseroan senilai Rp 362,7 miliar pada semester pertama tahun ini. Angka itu lebih rendah ketimbang nett sales periode yang sama tahun lalu senilai Rp368,5 miliar.
Beban pokok penjualan perseroan dipangkas menjadi senilai Rp96,97 miliar, lebih rendh ketimbang semester pertama tahun lalu senilai Rp124,61 miliar.
Penurunan angka penjualan perseroan berbanding terbalik dengan perolehan laba yang diperoleh. Laba bersih perseroan tercatat senilai Rp125,96 miliar, lebih tinggi ketimbang semester pertama tahun lalu senilai Rp106,54miliar.
Delta Djakarta merupakan produsen minuman beralkohol dan malt dengan merk Anker, Anker Stout, San Miguel, San Mig Light, Carlsberg, Kuda Putih, Sodaku, dan Soda Ice.
Pemerintah DKI Jakarta merupakan pemegang saham minoritas perseroan dengan komposisi kepemilikan sebesar 23,34%. Sementara itu, San Miguel Malaysia Pte. Ltd menjadi pemegang saham mayoritas Delta Djakarta dengan komposisi kepemilikan saham sebesar 58,33%.