Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sensodyne Terus Perkuat Bisnis di Indonesia

GlaxoSmithKline Consumer Healthcare, perusahaan penghasil pasta gigi Sensodyne, memandang potensi pasar Indonesia untuk pasta gigi bagi gigi sensitif masih sangat besar.
Seremoni dimulainya pembangunan pabrik Sensodyne, Selasa (5/9/2017)./JIBI-Annisa Sulistyo Rini
Seremoni dimulainya pembangunan pabrik Sensodyne, Selasa (5/9/2017)./JIBI-Annisa Sulistyo Rini

Bisnis.com, JAKARTA—GlaxoSmithKline Consumer Healthcare memandang potensi pasar Indonesia untuk pasta gigi bagi gigi sensitif masih sangat besar.

Pawan Sud, President Director GSK Consumer Healthcare Indonesia, mengatakan berdasarkan riset yang dilakukan perusahaan, 30% dari penduduk Indonesia memiliki masalah gigi sensitif. Dari jumlah tersebut, hanya separuh yang memahami kebutuhan gigi sensitif dan pergi ke dokter gigi untuk konsultasi.

"Kesadaran dari para penderita gigi sensitif masih sangat kurang, begitu juga dengan kunjungan ke dokter gigi. Pasar Indonesia masih sangat terbuka untuk kebutuhan pasta gigi untuk gigi sensitif," ujarnya di sela-sela seremoni pembangunan pabrik GSK, Selasa (5/9/2017).

Perusahaan asal Inggris ini memiliki produk pasta gigi untuk gigi sensitif dengan merek Sensodyne. Pawan menuturkan dalam 4 tahun terakhir, penjualan Sensodyne tumbuh 2 kali lipat.

Sensodyne memiliki pangsa pasar sebesar 10% untuk keseluruhan produk pasta gigi di Tanah Air, sedangkan untuk pasta gigi bagi gigi sensitif Pawan mengklaim produk ini menguasai pasar.

Saat ini, Indonesia menjadi pasar terbesar untuk Sensodyne. Oleh karena itu GSK membangun fasilitas pabrik pasta gigi untuk gigi sensitif ini senilai Rp69 miliar di wilayah Jakarta Timur dengan menggandeng Li & Fung Beauty.

Nantinya, pabrik yang ditargetkan rampung pada awal 2019 tersebut bakal memproduksi 20 juta unit Sensodyne pada 2020 dengan kapasitas terpasang sebesar 40 juta unit per tahun. Dengan adanya pabrik ini, Sensodyne yang selama ini diimpor dari negara lain, seperti Thailand, dapat diproduksi di Indonesia.

"Kami berupaya meningkatkan porsi bahan baku lokal. Untuk karyawan, kami juga berkomitmen akan lebih banyak menggunakan tenaga kerja lokal," katanya.

Pawal menuturkan secara keseluruhan, Indonesia menduduki pasar kedua terbesar di kawasan Asia Tenggara setelah Malaysia. Sebelumnya, GSK telah memiliki satu pabrik di kawasan Pulogadung. GSK juga menginvestasikan Rp228 miliar untuk mengembangkan pabrik ini yang dimulai sejak tahun lalu.

GSK merupakan perusahan kesehatan global dengan fokus produk farmasi, vaksin, dan kesehatan konsumen. Beberapa produknya di Indonesia antara lain Sensodyne, Scott's, Panadol, Polident, dan Voltarent.

Gerard Raymond, President LF Beauty, menuturkan dalam pembangunan pabrik Sensodyne, perusahaan yang dipimpinnya turut menanamkan modal senilai US$1 juta. Pabrik baru ini akan tersertifikasi halal dan dibangun sesuai standar global good manufacturing practice (GMP). Selain itu, fasilitas produksi ini juga dirancang untuk mencapai standar sertifikasi leadership in energy & environmental design (LEED) dalam penghematan energi, efisiensi air, dan pengurangan emisi karbon dioksida.

"Fasilitas yang tersertifikasi halal ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, tetapi juga mengembangkan kemampuan lokal dan keahlian talenta lokal sektor manufaktur di Indonesia," katanya.

Adapun, LF Beauty telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 40 tahun dengan keahlian di bidang manufaktur berkelanjutan, yang juga mengoperasikan sebuah fasilitas tersertifikasi LEED di Thailand. Perusahaan induk LF Beauty, yakni Li & Fung adalah mitra solusi rantai suplai ternama di dunia untuk berbagai merek dan peritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ratna Ariyanti
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper