Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengangkat laba bersih anak usaha agar dapat berkontribusi dengan optimal terhadap perusahaan induk.
Dari data PLN, berdasarkan audit 2016, laba bersih anak usaha PLN memberikan kontribusi 55% kepada laba bersih perusahaan plat merah itu. Tercatat anak usaha PLN membukukan laba bersih Rp5,8 triliun Sedangkan laba bersih PLN pada periode itu mencapai Rp10,5 triliun.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan laba bersih anak usaha dengan berbagai upaya. “Kita telah menyusun langkah-langkah untuk mengangkat kinerja anak usaha,” katanya belum lama ini.
Kinerja anak perusahaan tercatat belum optimal dama beberapa tahun terakhir. Misalnya PT Indonesia Power. Dari data PT Indonesia Power, tahun lalu laba bersih perusahaan tersebut menurun menjadi Rp2.89 triliun dimana tahun sebelumnya, Indonesia Power mencatatkan laba bersih mencapai Rp4,67 triliun.
Pada tahun ini, Indonesia Power hanya bisa memperkirakan mendapatkan laba bersih Rp.2.32 triliun.
PT Indonesia Power merupakan salah satu anak usaha PLN yang terbesar. Total Aset perusahaan tersebut tercatat mencapai Rp220,9 triliun dengan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas 8.738 megawatt (MW).
PLN juga berupaya meningkatkan kinerja anak usaha dengan menunjuk PLN Batu Bara untuk mengakuisisi saham kepemilikan perusahaan pertambangan. PLN sebagai BUMN telah mendapatkan restu dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Komisi VII DPR RI.
Rencana akuisisi tersebut untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang yang lebih hemat dari sisi operasional. Hal ini juga untik melakukan efisiensi agar harga listrik lebih murah untuk dikonsumsi.
Dari data perusahaan listrik tersebut, PLN Batubara hanya memasok sekitar 10% dari total kebutuhan batu bara PLN yang mencapai 80 juta ton per tahun. Dengan akuisisi tambang-tambang batu bara, diharapkan sekitar 50% dapat dipasok oleh PLN Batubara.
Selain PLN Batu Bara dan PT Indonesia Power anak perusahaan PLN adalah PT Pembangkitan Jawa-Bali, PT Pelayanan Listrik Nasional Batam, PT Indonesia Comnet Plus, PT PLN Tarakan, PT PLN Geothermal, PT Geo Dipa Energi, PT Prima Layanan Nasional Engineering, PT Majapahit Holding BV dan PT Haleyora Power.