Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Itochu Berniat Relokasi Pabrik Pengolahan Ikan dari Thailand ke RI

Itochu Corporation berniat memindahkan pabrik pengolahan ikannya di Thailand ke Indonesia dengan alasan sumber bahan baku di negara ini melimpah.
Logo Itochu tertera di dinding kantor pusat perusahaan itu di Tokyo, Jepang./Reuters
Logo Itochu tertera di dinding kantor pusat perusahaan itu di Tokyo, Jepang./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Itochu Corporation berniat memindahkan pabrik pengolahan ikannya di Thailand ke Indonesia dengan alasan sumber bahan baku di negara ini melimpah.

Hal itu dikemukakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti seusai berkunjung ke Jepang awal pekan ini. Menurut dia, pabrik Itochu di Negeri Gajah Putih kekurangan bahan baku. Selama ini pabrik tersebut memproses tuna, kakap, udang, dan gurita, di Thailand untuk diekspor lagi ke Jepang.

"Mereka buka pabrik di sini karena perlu bahan baku. Bahan baku banyak di Indonesia sekarang ini," kata Susi, Jumat (25/8/2017).

Namun, ungkap dia, bea masuk ikan olahan dari Indonesia ke Jepang yang relatif tinggi masih menjadi pertimbangan Itochu.

Rata-rata tarif impor dari Indonesia 7%, sedangkan dari Thailand nol. Tarif impor yang tinggi dapat mengurangi daya saing atau bahkan mengurangi margin. Menurut Susi, Itochu sedang mengusulkan kepada Pemerintah Jepang agar bea masuk ikan olahan asal Indonesia dibebaskan.

Itochu sebenarnya telah berinvestasi di bidang pengolahan ikan di Indonesia. Berkongsi dengan Hagoromo Foods Corporation, Itochu mendirikan perusahaan pengalengan tuna di Pasuruan, Jawa Timur, bernama PT Aneka Tuna Indonesia.

Perusahaan dengan kapasitas pengalengan 60.000 ton per tahun atau terbesar di Indonesia itu beroperasi sejak 1991. Sekitar 90% hasil produksi diekspor, sedangkan 10% dipasarkan di dalam negeri dengan merek Sunbell dan Bestunaku.

Susi mengatakan relokasi itu akan memperkuat Aneka Tuna di Indonesia. Selain diekspor ke negaranya, Itochu juga menargetkan Indonesia sebagai pasar. Pasalnya, penduduk Jepang mulai berkurang sehingga permintaan tak sebanyak dulu. Sebaliknya, penduduk Indonesia bertambah sehingga konsumsi ikan berpeluang naik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper