Bisnis.com, BANDUNG - Setelah melakukan uji terbang perdana pada Rabu (16/8/2017), hari ini pesawat N219 melakukan uji terbang untuk kedua kalinya.
PT Dirgantara Indonesia menggelar uji terbang N219 di landasan pacu Bandara Husein Sastanegara, Kota Bandung. Uji terbang dilakukan sekaligus untuk memperingati ulang tahun perusahaan dirgantara tersebut yang ke-41.
Pesawat karya anak bangsa tersebut lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, sekitar pukul 09.15 WIB dan berputar-putar di langit Bandung dan mendarat sekitar pukul 10.00 WIB.
Uji terbang ini tadinya akan disaksikan langsung Menristekdikti. Namun, lantaran harus mengadiri rapat bersama Presiden, Menristekdikti tidak bisa hadir.
Kapten penerbang Esther Gayatri Saleh kembali menjadi pilot utama dalam uji terbang tersebut didampingi kopilot Kapten penerbang Adi Budi Atmoko.
Baca Juga
N219 saat uji terbang perdana/JIBI-Abdul Rahman
Direktur PT DI, Budi Santoso, mengatakan keberhasilan uji terbang pesawat N219 sangat penting sebagai pembuktian bahwa bangsa Indonesia mampu melakukan rancang bangun, testing, sertifikasi, hingga produksi.
"Tidak ada technical assistance dari bangsa asing. Semua adalah hasil kerja keras olah pikir atau brainware bertahun-tahun dari para engineer Indonesia," kata dia, usai uji terbang perdana N219, Rabu.
Wartawan mengabadikan N219 saat uji terbang perdana/JIBI-Abdul Rahman
Purwarupa pesawat ini sudah melakukan serangkaian pengujian dimulai dari wing static test, landing gear drop test, fungtional test engine off, medium speed taxi, high speed taxi, dan hopping.
Serangkaian tes, analisa, dan daya tahan juga dilakukan. Tidak hanya uji terbang, pesawat ini juga harus melewati uji kelelahan, yang membutuhkan 3.000 circle atau sejak mesin dihidupkan untuk terbang hingga mendarat dan kembali diparkirkan.
Tempik sorak menyambut keberhasilan uji terbang perdana N219./JIBI-Abdul Rahman
Sebelumnya, pada 16 Agustus 2017 pesawat N219 hasil pengembangan riset PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah diujicoba dan sukses dalam melaksanakan penerbangan pertamanya.
Sebelum dipasarkan, pesawat harus melalui tahapan-tahapan uji hingga mendapatkan sertifikat kelaikan udara. Sertifikat tersebut menunjukkan bahwa pesawat sudah aman dan bisa mengudara.