Bisnis.com, JAKARTA—Pengembangan lima kawasan ekonomi khusus dan tiga kawasan industri ditetapkan prioritas nasional dalam program rencana kerja pemerintah 2018.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan pengembangan kawasan yang masuk ke dalam program prioritas nasional memperoleh dukungan pendanaan dari APBN.
“Pembangunan infrastruktur yang menunjang Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri disupport anggaran yang cukup besar. Alokasi anggarannya bisa saja tersebar di kementerian-kementerian terkait,” ujarnya saat konferensi pers Nota Keuangan dan RAPBN 2018 di Ditjen Pajak, Rabu (16/8).
Sebanyak lima lokasi kawasan ekonomi khusus memperoleh dukungan pendanaan senilai Rp 1,3 triliun atau setara 0,5% dari alokasi belanja program prioritas untuk pembangunan infrastruktur penunjang kawasan. Lima KEK prioritas itu merupakan Sorong, Tanjung Kelayang, Bitung, Maloy-Batuta Trans Kalimantan, dan Morotai.
Sementara itu tiga lokasi kawasan industri dipastikan memperoleh alokasi anggaran Rp 1,8 triliun atau setara 0,7% dari alokasi belanja program prioritas untuk pembangunan infrastruktur pendukung. Tiga lokasi kawasan industri itu merupakan Sei Mangkei, Morowali dan Bantaeng.
Pemerintah siap menggelontorkan anggaran senilai Rp269,1 triliun dari RAPBN 2018 untuk membiayai seluruh program prioritas nasional. Total belanja negara di dalam RAPBN 2018 senilai Rp2.204 triliun. Sebanyak Rp1.443 triliun di antaranya merupakan alokasi belanja pemerintah pusat dan sisanya senilai Rp761,1 triliun merupakan alokasi belanja transfer daerah.