Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang proyeksi pendapatan negara dalam RAPBN 2018 menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (16/8/2017), beserta target konservatif yang dipasang emiten-emiten besar di tengah pelambatan ekonomi.
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Pendapatan Dipacu. Pemerintah memproyeksikan pendapatan negara dalam RAPBN 2018 sebesar Rp1.878,44 triliun, tumbuh 8,20% dibandingkan dengan proyeksi pada 2017 sebesar Rp1.736,06 triliun. (Bisnis Indonesia)
Pertumbuhan Kredit Tertinggal. Komitmen kredit yang belum ditarik terus meningkat dibandingkan dengan pencairan kredit. Gejala tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pelaku usaha masih menunggu situasi ekonomi kembali normal. (Bisnis Indonesia)
Target Perpajakan Dipasang Tinggi. Target penerimaan perpajakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 ditetapkan relatif tinggi. Tak tanggung-tanggung target penerimaan pada 2018 diproyeksikan naik lebih dari Rp100 triliun. (Bisnis Indonesia)
Investasi Atasi Kesenjangan Ekonomi. Kesenjangan ekonomi dan pembangunan antarwilayah hingga kini masih menjadi persoalan mendasar yang belum dapat diselesaikan sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. (Investor Daily)
Perusahaan Besar Pasang Target Konservatif. Perusahaan besar tampak hati-hati dan konservatif memasang target bisnis di tengah pelambatan laju ekonomi tahun ini. Target pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,2% jadi tantangan berat menggeber bisnis. (Kontan)