Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Ajukan Pajak Murah untuk Ekspor Sedan

Kementerian Perindustrian sedang mengusulkan penurunan pajak untuk kendaraan berjenis sedan sehingga dapat meningkatkan penjualan, penggunaan komponen lokal, dan devisa negara.
Sedan sport Model S Tesla Motor./Reuters
Sedan sport Model S Tesla Motor./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian sedang mengusulkan penurunan pajak untuk kendaraan berjenis sedan sehingga dapat meningkatkan penjualan, penggunaan komponen lokal, dan devisa negara.

Kemenperin akan membahas peraturan skema pajak tersebut dengan Kementerian Keuangan. Saat ini tarif pajak sedan dinilai lebih mahal dibandingkan dengan model lain seperti sport utility vehicle (SUV) dan multi purpose vehicle (MPV).

Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, mengharapkan dengan permintaan ekspor yang meningkat untuk mobil berjenis sedan dapat juga menaikkan pendapatan negara. Langkah tersebut adalah upaya pengembangan industri otomotif nasional agar mampu berdaya saing di tingkat global, regulasi ini tidak akan lagi membedakan kategori jenis mobil, yang sebelumnya terbagi pada jenis mobil dua kotak (two-box car) seperti pikap, mobil serbaguna (MPV), dan mobil sport serbaguna (SUV), serta mobil tiga kotak (three-box car) yaitu sedan.

Menurutnya, kebijakan strategis tersebut akan mendorong penguatan struktur industri kendaraan di dalam negeri. Di samping itu, diharapkan dapat mengejar volume dan nilai ekspor mobil yang dicapai oleh negara tetangga seperti Thailand.

“Oleh karenanya, pemerintah memacu industri otomotif nasional agar mampu ekspor mobil sebesar 200.000 unit pada tahun ini,” kata Airlangga dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (11/8/2017).

Airlangga menilai Indonesia sudah menjadi net exporter dari sektor industri otomotif. Industri otomotif merupakan salah satu sektor yang menjadi tolok ukur dalam pertumbuhan ekonomi nasional. "Saat ini produksi otomotif kita meningkat, yang membuktikan daya beli masyarakat masih bertenaga. Industri ini masih tumbuh dan ekonomi kita juga masih terjaga di level 5%," paparnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan  masih tumbuhnya penjualan mobil dapat mengindikasikan pendapatan golongan menengah tidak turun. Selain itu, peningkatan penjualan mobil juga bisa didorong dari peluncuran model terbaru.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil domestik hingga Juni 2017 mencapai 533.537 unit atau naik 0,3%. Diproyeksikan pada 2017 penjualan mobil bisa mencapai 1,1 juta unit. Sedangkan, untuk ekspor Juni 2017 mencapai 113.269 unit atau naik 20,5%. Kemudian, industri otomotif nasional juga meningkatkan performanya dengan menambah kapasitas produksi menjadi 2,2 juta unit per tahun.

Sementara itu, I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) mengatakan, Kemenperin bersama pemangku kepentingan terkait sedang melakukan finalisasi penyusunan roadmap industri otomotif yang sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional dan target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

“Diharapkan peta jalan ini akan menjadi pegangan pihak terkait dalam menjalankan program-program ke depan yang akan mendukung ketercapaian target energi sesuai dengan amanat KEN dan RUEN, serta sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan komitmen pemerintah di hadapan forum COP21,” paparnya. Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan upaya sendiri, dan 41% dengan bantuan Internasional sampai tahun 2030.

Putu menjelaskan, dalam roadmap tersebut pertumbuhan industri otomotif ke depan diarahkan kepada pengembangan kendaraan ramah lingkungan dan penurunan emisi gas rumah kaca. Selain itu, roadmap ini akan memperhatikan keberlanjutan investasi, pertumbuhan industri otomotif, dan kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper