Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Presiden Jokowi Beri Penjelasan Soal Jumlah Penduduk Miskin Naik

Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai penduduk miskin tersebut di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin pagi (24/7/2017).
Yusran Yunus
Yusran Yunus - Bisnis.com 24 Juli 2017  |  17:59 WIB
Presiden Jokowi Beri Penjelasan Soal Jumlah Penduduk Miskin Naik
Presiden Joko Widodo saat menerima Tim Redaksi Bisnis Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/7). - JIBI/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei Badan Pusat Statistik mengungkap jumlah penduduk miskin mencapai 27,77 juta orang (10,64%) pada Maret 2017, meningkat sebanyak 6,90 ribu dibandingkan dengan kondisi September 2016 sebanyak 27,76 juta orang.

Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai penduduk miskin tersebut di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin pagi (24/7/2017).

Presiden dalam kesempatan itu meminta agar semua Kementerian/Lembaga (K/L) untuk memberikan perhatian dalam menekan kemiskinan.

"Ini sebetulnya tahapan-tahapan untuk menuju ke situ sudah baik, tetapi pada saat survei oleh BPS, ini BPS juga saya harapkan kalau akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan survei, semua Kementerian harus mengerti,” kata Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip dari laman Sekretaris Kabinet, setkab.go.id.

Untuk itu, Presiden meminta Menteri Koordinator (Menko) untuk mengkoordinasi hal seperti ini. “Ini sebetulnya urusan koordinasi saja, sehingga jangan sampai saat pembagian Rastra (Beras Sejahtera)-nya ternyata lambat, pas saat itu dilakukan survei."

“Masalah itu saja sebetulnya, bukan masalah yang lain-lain yang fundamental,” ujar Presiden.

Presiden meyakini, kalau kemarin sinkron - pelaksanaan survei dengan pembagian Rastra - ia jamin pasti turun yang namanya kemiskinan itu.

“Hanya masalah keterlambatan Rastra itu sampai ke rumah tangga sasaran. Ini tolong hati-hati mengelola hal-hal yang sensitif seperti ini".

Sidang Kabinet Paripurna dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menlu  Retno Marsudi, Menhan Ryamizard Ryacudu, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menkominfo Rudiantara.

Selain itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PANRB Asman Abnur, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi K. Sumadi, Jaksa Agung Prasteyo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

penduduk miskin
Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top