Bisnis.com, TANGERANG — PT Marga Mandalasakti, pengelola jalan tol Tangerang—Merak, membukukan pertumbuhan trafik kendaraan sebesar 3,40% pada semester pertama tahun ini menjadi 134.000 kendaraan per hari dari 128.000 kendaraan per hari pada periode yang sama tahun lalu.
Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandalasakti Indah Permanasari menyatakan bahwa pertumbuhan volume kendaraan itu turut ditopang oleh pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten pada triwulan pertama yang mencapai 5,90%.
“Untuk sampai akhir tahun kami masih mengkaji targetnya karena semester kedua tahun lalu hanya tumbuh 2%. Namun, harapan kami sampai akhir tahun ini bisa tumbuh di kisaran 5%—6%,” ujarnya, Kamis (20/7).
Sejauh ini, penetrasi transaksi elektronik di jalan tol Tangerang—Merak tercatat sebesar 14,20% dari total transaksi. Program pemberian diskon 10% saat periode mudik Lebaran lalu pun hanya berhasil mengerek tingkat transaksi elektronik hingga 19%.
Indah mengatakan, sejauh ini perusahaan telah bekerja sama dengan bank himbara (himpunan bank milik negara), yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN dalam menyediakan kartu elektronik untuk pembayaran.
Perusahaan pun menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program pemerintah, yaitu 100% transaksi nontunai di jalan tol pada Oktober tahun ini.
Baca Juga
Dalam hal peningkatan pelayanan, ujarnya, Marga Mandalasakti juga menambah dua unit sistem timbangan kendaraan elektronik atau weight in motion pada gerbang tol Serang Barat dan Cilegon Timur.
Dengan alat ini, petugas akan mengarahkan kendaraan yang melebihi muatan untuk keluar melalui pintu keluar yang diarahkan. Sejauh ini tingkat kepatuhan pengguna jalan mengenai beban kendaraan mencapai 80%.
Indah menambahkan, perusahaan juga melakukan revitalisasi jalan tol Tangerang—Merak, antara lain dengan melakukan pelapisan aspal ulang dan penambahan lajur keempat Bitung—Cikupa, sejak Bitung KM 26 hingga Cikupa KM 31, dari sebelumnya tiga lajur menjadi empat lajur.
Progres pekerjaan tersebut saat ini mencapai 21,91% untuk paket 1 dan 16,97% untuk paket 2 dan ditargetkan selesai pada Desember 2017.
“Penambahan lajur ini merupakan antisipasi kami agar tidak terjadi kepadatan mengingat pertumbuhan lalu lintas di jalan tol Tangerang—Merak hampir mencapai 80% kapasitas ruas jalan,” ujarnya.
Dia menambahkan, selanjutnya pihaknya juga akan meneruskan penambahan lajur pada ruas Cikupa KM 31 hingga Balaraja Barat KM 39.
Rencananya, pelebaran tahap ini mulai dilakukan pada September tahun ini dan ditargetkan selesai pada Desember 2018. Untuk melakukan proses pelebaran jalan kedua tahap ini, perusahaan mengeluarkan dana sekitar Rp500 miliar.
Di sisi lain, pihaknya juga menyatakan kesiapannya mengoperasikan simpang susun Cikande, yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Serang bersama PT ModernCikande Industrial Estate, dan himpunan perusahaan wilayah Serang Timur sejak April 2014.
Simpang Susun sepanjang 1,30 kilometer tersebut akan menghubungkan jalan alternatif Kragilan—Cikande dengan jalan tol Tangerang—Merak KM 52+150. Rencananya, simpang susun itu juga akan dilengkapi tujuh pintu tol yang akan menjadi akses keluar dan masuk jalan tol Merak—Jakarta.
Indah mengatakan, pembangunan simpang susun tersebut telah selesai dan tengah menunggu diterbitkannya sertifikat layak operasi dari Badan Pengatur Jalan Tol.
Setelah itu, simpang susun akan diserahterimakan oleh Pemkab Serang kepada Kementerian PUPR. Selanjutnya, Kementerian PUPR akan menugaskan perusahaan untuk mengoperasikannya.
“Secara jadwal, Oktober akan dibuka, tetapi baru bisa dibuka setelah ada sertifikat layak operasi,” ujarnya.