Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regio Aviasi Industri Kembangkan Prototipe Pesawat R80

Proyek R80 kini memasuki tahap pengembangan purwarupa dan penjaringan investor. Pengembangan prototype merupakan tahap kedua yang dilalui usai penetapan desain engineering dan studi kelaikan.
Konfigurasi ruang kokpit/situs Regio Aviasi Industri (http://regio-aviasi.co.id)
Konfigurasi ruang kokpit/situs Regio Aviasi Industri (http://regio-aviasi.co.id)

Bisnis.com, JAKARTA—Proyek R80 kini memasuki tahap pengembangan purwarupa dan penjaringan investor. Pengembangan prototype merupakan tahap kedua yang dilalui usai penetapan desain engineering dan studi kelaikan.

Pengembangan prototype dan uji terbang pesawat ditargetkan selesai pada 2021. “Setelah itu, R80 akan kami perjuangkan untuk mulai diproduksi masal,” ujar Komisaris PT Regio Aviasi Industri Ilham Habibie kepada Bisnis, belum lama ini.

Pesawat R80 dirancang untuk penerbangan komersial jarak pendek dan menengah. Pesawat itu mampu mengangkut sebanyak 80 penumpang dengan usia operasional mencapai 50 tahun. Menurutnya, penggunaan bahan bakar pesawat itu dirancang supaya lebih efisien ketimbang pesawat lain.

Sebagai gambaran, daya dorong mesin R80 yang tergambar dari bypass ratio pesawat ditargetkan mencapai 40. Sementara itu, rata-rata pesawat Airbus dan Boeing memiliki bypass ratio sebesar 12.

Pemerintah telah menambahkan program pengembangan industri pesawat ke dalam proyek strategis nasional. Selain Regio Aviasi Industri, perusahaan aviasi pelat merah PT Dirgantara Indonesia bakal memproduksi pesawat jenis N-245.

“Memang sampai sekarang belum financial close, tapi kebutuhan pendanaan keduanya sekitar Rp 20 triliun,” ujar Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo di Jakarta, Kamis (6/7/2017).

Dirgantara Indonesia dan Regio Aviasi Industri bakal menjaring investor dalam proyek pengembangan pesawat itu. “Meskipun masuk ke dalam proyek strategis nasional, pemerintah tidak berikan jaminan apapun. Pendanaannya sepenuhnya murni dari swasta, mereka boleh bekerja sama dengan beberapa perusahaan lain,” ujar Wahyu.

Kedua perusahaan penanggungjawab proyek itu diharapkan bukan hanya memenuhi permintaan pesawat dalam negeri, tapi juga untuk pasar ekspor.

Dirgantara Indonesia bakal membuat pesawat jenis N-245 di fasilitas produksinya di Bandung. Sementara itu, Regio Aviasi Industri bakal memproduksi R80 di Kertajati. Kedua pabrikan juga didorong bukan hanya menggeluti proses perakitan, tetapi juga sampai ke industri perawatan mesin pesawat (maintenance repair overhaul/MRO).

 “Dirgantara Indonesia belum mengestimasi mau produksi berapa unit N-245. Tapi, Regio Aviasi Industri sudah menargetkan minimal produksi 160 unit R80. di angka itu dia baru break-even,” ujar dia.

Pemerintah berharap Indonesia dapat memproduksi pesawat secara berkelanjutan dengan masuknya program pengembangan industri pesawat di dalam proyek strategis nasional.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper