Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDAGANGAN RI-KORSEL: 100 Pengusaha Korea Siap Borong Produk Indonesia

Pengusaha asal Korea Selatan yang tergabung Asosiasi Importir Korea (KOIMA) berencana menyambangi Indonesia untuk melihat langsung dan memborong produk-produk Tanah Air.

Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha asal Korea Selatan yang tergabung Asosiasi Importir Korea (KOIMA) berencana menyambangi Indonesia untuk melihat langsung dan memborong produk-produk Tanah Air.

Dalam keterangan resmi Kedubes Indonesia di Korsel, Senin (10/7/2017), lebih dari 100 importir produk Korsel telah disiapkan oleh KBRI Seoul untuk bertandang ke Tanah Air. Pada kunjungan pada 12—15 Juli 2017 itu akan dilaksanakan serangkaian kegiatan, yang meliputi business forum, one-on-one business matching dan industrial visit.

Delegasi dipimpin langsung oleh Wakil Duta Besar Indonesia, Cecep Herawan serta Chairman KOIMA, Myoung-Jin Shin.

Menurut Atase Perdagangan KBRI Seoul, Aksamil Khair, sampai saat ini tercatat jumlah  delegasi mencapai 120 orang terdiri dari para pimpinan (CEO/President) perusahaan serta official dari KOIMA.

Produk yang diminati oleh anggota delegasi cukup beragam di antaranya produk karet, CPO, elektronik, tekstil, kayu, produk kelapa, produk kimia, building material, bahan untuk kosmetik, produk dari gelas, handicraft, produk makan dan lainnya," jelas Atase Perdagangan KBRI, Aksamil Khair.

Agar misi ini dapat menghasilkan kontrak dagang maka jauh hari sebelum berangkat, mereka telah difasilitasi komunikasi dengan para pemasok potensial dari tanah air. Dengan demikian, ketika datang nanti tinggal finalisasi serta mengembangkan di masa datang.

Dubes RI di Seoul, Umar Hadi, telah melakukan pembicaaan secara intens dengan Chairman KOIMA dalam upaya peningkatan perdagangan indonesia-Korea Selatan. Salah satunya adalah kesepakatan pengiriman misi importir dalam jumlah yang reagir besar kali ini.

"Saya yakin, kunjungan kali ini dapat memompa kembali performa perdagangan bilateral yang sempat mengalami penurunan," kata Dubes Umar Hadi.

Total perdagangan Indonesia-Korea pada 2016 tercatat sebesar US$14,8 miliar, atau terjadi penurunan sebesar 11% terhadap total perdagangan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, terdapat surplus disisi Indonesia sebesar US$1,6 miliar.

Sementara itu, pada Januari—Mei 2017, total perdagangan sebesar US$7,3 miliar atau terjadi peningkatan sebesar 22,6% terhadap 2016.

Impor Korea dari Indonesai walau masih didominasi oleh bahan baku dan barang setengan jadi seperti batu bara, karet, plywood, produk tambang lainnya, dan komponen elektronik, namun juga juga terdapat produk lainnya seperti garmen, alas kaki, vegetable oil dan produk non-migas lainnya yang menunjukan peningkatan di 2 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper