Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-NORWEGIA: Tingkatkan Kerja Sama Dagang Resolusi Sawit Ikut Disebut

Indonesia dan Norwegia sepakat meningkatkan kerja sama bersamaan tren perdagangan dan nilai investasi yang tumbuh positif sejak tahun 2016
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Hamburg, Jerman, Jumat (7/7)./REUTERS-Wolfgang Rattay
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Hamburg, Jerman, Jumat (7/7)./REUTERS-Wolfgang Rattay

Bisnis.com, JAKARTA- Indonesia dan Norwegia sepakat meningkatkan kerja sama bersamaan tren perdagangan dan nilai investasi yang tumbuh positif sejak tahun 2016.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangannya seperti dikutip Antara, Minggu (9/7/2017), menyebutkan kesepakatan peningkatan kerja sama menjadi poin penting hasil pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.

Pertemuan bilateral dilakukan di sela-sela perhelatan KTT G20 di Hamburg Messe Und Congress, Sabtu (8/7/2017) waktu setempat.

Nilai perdagangan 2016 mengalami peningkatan 40,5% dibanding tahun 2015.

Sementara itu, investasi mengalami peningkatan sebesar 772%, termasuk peningkatan investasi portofolio dari Pension Global Fund Norwegia.

"Perkembangan positif ini perlu terus kita pertahankan, atau bahkan ditingkatkan," ucap Presiden Jokowi kepada PM Erna yang pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2015.

Presiden Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia telah berada di posisi "investment grade" dari tiga lembaga rating dunia.

"Saya juga harapkan dukungan Yang Mulia agar negosiasi Indonesia-EFTA CEPA (European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement) dapat diselesaikan tahun ini," kata Presiden Jokowi.

Selain bidang ekonomi, Presiden Jokowi juga meminta perhatian pemerintah Norwegia Resolusi Parlemen Norwegia tanggal 2 Juni 2017 mengenai kelapa sawit.

Menurut Presiden Jokowi, resolusi ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama REDD+ antara Indonesia dan Norwegia, terkait penanggulangan perubahan iklim, perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

"Saya percaya bahwa pemerintah Norwegia akan mendukung hubungan perdagangan yang terbuka dan fair," ujar Jokowi.

Sektor kelautan dan perikanan juga dibahas Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Presiden mengapresiasi adanya peningkatan intensitas kerja sama kelautan dan perikanan antara kedua negara, termasuk dukungan Norwegia terhadap upaya pemberantasan Illegal, Unreportedand Unregulated (IUU) Fishing Indonesia.

"Saya ingin mendorong formalisasi kerja sama di bidang ini, mencakup pemberantasan IUU Fishing, tata kelola perikanan, budidaya berkelanjutan dan perlindungan laut," kata Presiden Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper