Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan berencana mengalihkan kapal RoRo yang berada di Pelabuhan Merek ke Natuna dan Indonesia bagian Timur secara bertahap.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut dilakukan karena berdasarkan laporan dari pengusaha kapal RoRo di Merak, jumlah kapal RoRo di Merak ada 60 dengan tingkat okupansi hanya 40%.
“Oleh karena itu saya tegas minta kualifikasi besaran kapal, kecepatan kapal, dan usia kapalnya dan secara bertahap, akan kita alihkan ke Natuna dan Indonesia bagian timur,” ujar Menhub saat menjadi pembicara pada diskusi panel dengan topik “Menyukseskan Tol Maritim RoRo Service Jakarta-Surabaya di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (4/7/2017), sebagaimana dikutip dari laman dephub.go.id.
Sementara itu terkait pengoperasian kapal RoRo untuk mengurangi beban jalan di jalur Pantura, Menhub menyatakan hal tersebut merupakan suatu inisiasi yang harus didorong dan didukung untuk menjadikan industri yang nantinya bisa memberikan kemakmuran bagi bangsa.
Saat ini sudah ada kapal RoRo trayek Tanjung Priok-Panjang (Lampung) untuk mengurangi beban jalan raya dan mempersingkat waktu distribusi logistik. Selain itu, Kementerian Perhubungan telah mengembangkan konsep penyeberangan jarak jauh (long distance ferry) lintas Jakarta-Surabaya.
Sedangkan lintas Surabaya-Lembar untuk mengurangi beban jalan raya sepanjang pantura dan pulau Bali telah dilayani KMP. Legundi (5.000 GT) milik PT ASDP Indonesia Ferry mulai 1 Desember 2016 dengan jadwal 3 kali keberangkatan dalam 2 minggu.
Pada 12 Juli 2017, layanan kapal RoRo Jakarta-Surabaya akan bertambah, yang akan dioperatori oleh PT.Jagat Zamrud Khatulistiwa.
Menhub menjelaskan perjalanan darat Jakarta-Surabaya dengan jarak 765 km untuk kendaraan (truk) barang rata-rata ditempuh selama 1,5 hari sampai 2 hari, sedangkan apabila melalui laut (kapal) dapat ditempuh selama 1,2 hari (29 jam) dengan kecepatan 15 knot.
“Hingga saat ini, terdapat 12 ribu truk yang melintasi Jakarta-Surabaya sehingga menyebabkan kondisi jalan yang cepat rusak dan kemacetan. Oleh karena itu, kapal RoRo menjadi solusi atas permasalahan tersebut,” ujarnya.
Okupansi Hanya 40%, RoRo di Merak Akan Dialihkan ke Natuna dan KTI
Kementerian Perhubungan berencana mengalihkan kapal RoRo yang berada di Pelabuhan Merek ke Natuna dan Indonesia bagian Timur secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yusran Yunus
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium