JAKARTA — Setelah dua kali mengalami gagal lelang, proyek Sistem Pengolahan Air Minum Bandar Lampung di Provinsi Lampung kini diminati banyak calon Investor.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ada 12 konsorsium badan usaha turut mendaftar dalam prakualifikasi lelang SPAM Bandar Lampung.
Kedua belas konsorsium tersebut adalah:
• PT Medco Gas Indonesia;
• PT Bangun Cipta Kontraktor-PT Bangun Tjipta Sarana KSO;
• Konsorsium SHL Global Investments Ltd dan PT Pasadana Engineering Indonesia;
• Konsorsium PT Adaro-PT Adhi Karya Tbk.-Suez Water;
• KOnsortium Salcon MMCB;
• Acuatico Pte Ltd;
• KSO Camce-NRC;
• PT Medco Indonesia;
• Konsorsiun PT Wastec International dan PT MAM Energindo;
• Cobra Instalaciones y Servicios S.A;
• Konsorsium PT PP-Wabag Consortium;
• dan konsorsium Maynikad-Wika-Hydrochem.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan setelah gagal lelang, SPAM Bandar Lampung akan kembali dilelang pada akhir tahun ini. Saat ini masih dilakukan proses klarifikasi kepada peserta prakualifikasi.
Proyek ini sempat mengalami gagal lelang pada tahun lalu karena tidak ada badan usaha yang memasukkan dokumen penawaran.
"Rencananya baru Jumat [lusa] ini akan diumumkan oleh penanggung jawab proyek kerja sama. Jadi, tunggu saja! Semoga banyak bidder yang bisa lolos prakualifikasi. Saat ini outline business Plan-nya dan feasibility study sudah selesai," ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/6) malam.
SPAM Bandar Lampung juga termasuk dalam buku proyek kerjassama pemerintah dengan badan usaha atau PPP Book 2017.
Dalam PPP Book, estimasi kebutuhan investasi proyek SPAM Bandar Lampung diperkirakan US$81,48 juta dengan masa konsesi 25 tahun.
Nantinya,
SPAM ini akan mampu memproduksi air bersih berkapasitas 750 liter per detik dan dipasok ke delapan kecamatan di Bandar Lampung. Delapan kecamatan itu ialah, Rajabasa, Kedaton, Way Halim, Tanjung Senang, Sukabumi, Sukarame, Kedamaian, serta Labuhan Ratu.