Bisnis.com, JAKARTA—Pesatnya perkembangan e-commerce diklaim tidak akan mematikan bisnis ritel offline atau toko konvensional.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Aulia Ersyah Marinto mengatakan perkembangan e-commerce mestinya malah dimanfaatkan oleh peritel offline. Pasalnya, jika dimanfaatkan dengan baik justru dapat mendorong kinerja bisnis.
“Pelaku offline ritel harus memanfaatkan teknologi e-commerce untuk mempercepat bisnisnya, salah satunya dengan membuka toko online,” papar dia kepada Bisnis, Rabu (14/6/2017).
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) DKI Jakarta Ellen Hidayat beberapa waktu lalu mengatakan pesatnya perkembangan bisnis online berpengaruh terhadap performa peritel offline, terutama yang bergerak di fesyen dan elektronik. Trafik pengunjung mal di ibukota pun turut mengalami penyusutan terutama pada hari biasa.
“Kalau trafik di akhir pekan tetap stabil, tapi kalau hari biasa mungkin turun sekitar 10%-15%,” sebut dia.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Mitra Adiperkasa Tbk. Fetty Kwartati mengungkapkan merek yang relatif tahan terhadap gempuran e-commerce adalah yang sudah memiliki basis konsumen yang kuat, tidak ditemukan di online shop, termasuk dalam kategori fast fashion retailing seperti Zara.
Adapun merek yang ada di department store, merek kecil, dan tidak berkontribusi terlalu besar diakui mengalami penurunan. Konsep department store disebut sebagai konsep ritel modern yang relatif lebih rentan terhadap e-commerce dibandingkan konsep lainnya.