Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi transportasi asal Malaysia, Grab, menjajaki peluang bisnis taksi udara yang diberi nama GrabHeli.
Belum lama ini Grab Indonesia melakukan uji coba dengan mengajak mitra pengemudi dan pelanggan yang terpilih ikut perjalanan eksklusif dengan GrabHeli.
Marketing Director Grab Indonesia Mediko Anwar mengatakan peluang bisnis taksi udara masih terbuka. Namun, mengenai harga yang ditawarkan, Grab belum bisa menentukan.
Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya sudah berkomitmen untuk memberikan harga yang cukup terjangkau bagi pelanggan Grab.
"Tujuannya ke sana [harga yang terjangkau]. Tapi kami belum punya detail harga untuk GrabHeli karena masih dalam tahap uji coba. Setelah launching baru kami umumkan," kata Mediko kepada Bisnis di Jakarta pada Senin (12/6/2017).
Sebelumnya, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan GrabHeli dirancang khusus untuk menyediakan layanan transportasi berkualitas dan berkelas dengan harga yang terjangkau.
Dengan kondisi kemacetan di Jakarta, GrabHeli menjadi salah satu alternatif solusi terobosan untuk membantu mengatasi permasalahan lokal bagi target pelanggan khusus di masa mendatang.
Menurutnya, Grab memahami bahwa pelanggan mereka membutuhkan layanan transportasi yang berbeda di waktu yang berbeda pula. Oleh karena itu, Grab menyediakan pilihan layanan yang paling mudah diakses dengan harga terjangkau.
"Komitmen ini memungkinkan kami menyediakan platform multi-layanan seperti ini. Oleh karena itu, kami sangat bersemangat untuk segera memperkenalkan solusi terbaru kami di luar layanan transportasi darat," ujarnya.
Sesuai namanya, layanan ini menggunakan helikopter sebagai sarana transportasi. Selain di Indonesia, layanan ini sudah lebih dahulu diuji coba di Filipina.
Sebagai gambaran, tarif taksi udara yang beroperasi di Jakarta sekitar Rp3,5 juta per penumpang untuk terbang selama 40 menit atau setara perjalanan Jakarta-Bandung. Taksi udara tersebut dioperasikan oleh perusahaan aviasi nasional PT Whitesky Aviation.