Bisnis.com, MAKASSAR -- Pengusaha Biro Perjalanan Haji dan Umrah di Indonesia Al Buruj menyayangkan krisis diplomatik Arab-Qatar yang membuat Saudi mengembargo pengusaha Qatar untuk kemudian berpengaruh negatif kepada biro perjalanan haji Makassar ini.
"Dengan adanya ketegangan politik yang terjadi di negara-negara Teluk Arab itu pastinya sangat berpengaruh pada dunia bisnis, khususnya di bidang usaha travel," ujar Presiden Direktur Al Buruj H.A. Wadi di Makassar, Selasa (6/6/2017).
Dampak embargo Arab Saudi cs berakibat pada pelarangan terbang dan mendarat maskapai Qatar Airways di wilayah Saudi, padahal maskapai ini merupakan penerbangan terbaik kedua di dunia dan banyak mengangkut jemaah haji dan umroh dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Akibat embargo ini, jemaah umrah yang sedianya berangkat dengan Qatar Airways harus tertunda untuk mengalihkan penerbangan ke maskapai lain.
"Kita ketahui bersama, jemaah umrah terbanyak itu dari Indonesia dan Ramadan adalah bulan yang peminatnya sangat banyak. Meskipun ada banyak maskapai yang digunakan selain dari Qatar Airways," kata Wadi.
Dia mengungkapkan, jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya sejak mulai pelarangan itu hingga hari ini hampir 3.000 orang.
Baca Juga
"Ini angka secara keseluruhan jamaah umrah. Memang sih, ada jaminan dari pihak Qatar Airways yang akan mengalihkan penerbangannya itu ke maskapai lain, tetapi banyak juga penerbangan yang sudah terisi penuh," kata dia.
"Kalau untuk biro travel saya itu tidak ada menggunakan Qatar Airways, kita hanya gunakan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Tapi kami-kami yang tergabung dalam usaha travel ini merasakan dampaknya itu."
Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena hubungan negara ini dengan Iran dan anggapan bahwa kedua negara mendukung kelompok-kelompok teroris yang bertujuan mengacaukan Teluk, khususnya kaitan Qatar dengan Ikhwanul Muslimin yang dianggap ancaman oleh keempat negara.