Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melaksanakan pelatakan batu pertama proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Baubau berkapasitas 30 megawatt (MW) yang berlokasi di Kelurahan Kolese, Kecamatan Lealea, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN Machrizon Marsi mengatakan, pembangkit ini ditargetkan dapat beroperasi pada Juli 2018.
"Pembangkit ini nantinya akan melistriki sistem kelistrikan Baubau, yang meliputi Baubau, Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Muna dan Muna Barat,” katanya, Rabu (7/6).
Dia menjelaskan, pembangkit tersebut dibangun di atas lahan seluas 33 hektare untuk pembangkit di daerah itu, termasuk pembangunan PLTU yang berlokasi di kelurahan Kalia-Lia.
Hanya saja, lanjutnya, untuk lahan yang tersedia saat ini baru sekitar 22 hektare sehingga PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan yang menangani proyek tersebut, lebih dulu akan membangun PLTMG berkapasistas daya 30 mega watt tersebut.
Dijelaskannya, untuk pengadaan mesin PLTMG dan survey kelayakan lokasi sudah selesai dilaksanakan, sehingga di pastikan awal 2017 mendatang mulai dilakukan pembangunan konstruksi pembangkit, dengan tahapan awal pembersihan lahan.
Dengan masuknya PLTMG Baubau akan semakin menambah cadangan daya pada sistem kelistrikan Baubau.
Saat ini, Kota Baubau memiliki kapasitas pembangkit terpasang sebesar 36,49 MW dengan beban puncak sebesar 23,48 MW dan jumlah pelanggan mencapai 152.198 pelanggan. Untuk rasio elektrifikasi Sulawesi Tenggara saat ini mencapai 85,86%.
Menurutnya, PLTMG merupakan solusi cepat untuk daerah yang tengah dilanda krisis kelistrikan seperti daerah tersebut, karena pembangun PLTMG lebih cepat daripada jenis pembangkit lain. Pembangunan pembangkit tersebut hanya memakan waktu 15 bulan.
Proyek pembangunan PLTMG di Kota Baubau tersebut, merupakan Program Listrik 35 ribu megawat yang diluncurkan Presiden Joko Widodo, yang di peruntukan untuk daerah - daerah yang mengalami kekurangan pasokan listrik.