Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Belanda, Investor Negara Ini Minat Masuk ke Kuala Tanjung

Operator pelabuhan asal Belanda, Port of Rotterdam, telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap II, Sumatra Utara, bersama PT Pelabuhan Indonesia I.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan) didampingi Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arif Budisusilo (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai acara Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang strategi perseroan dalam upaya Optimalisasi Tol Laut untuk Stabilisasi Harga Barang Strategis di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (31/5).    Foto: JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan) didampingi Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia Arif Budisusilo (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai acara Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang strategi perseroan dalam upaya Optimalisasi Tol Laut untuk Stabilisasi Harga Barang Strategis di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (31/5). Foto: JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap II kemungkinan besar digarap juga oleh operator pelabuhan asal China dan Dubai, selain Belanda.

Operator pelabuhan asal Belanda, Port of Rotterdam, telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap II, Sumatra Utara, bersama PT Pelabuhan Indonesia I.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan setelah mendapat informasi soal itu, pemerintah tetap membuka diri untuk menerima investor lain.

Dua investor yang menurutnya juga siap terlibat yakni operator pelabuhan asal China dan Dubai, Uni Emirat Arab. Keduanya tengah menjajaki kemungkinan itu secara intensif dengan Kementerian Perhubungan.

"China dan Dubai, itu yang sudah intensif. Jadi, Rotterdam, China, dan Dubai," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Menhub mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada Port of Rotterdam soal peluang investor lain untuk membangun Pelabuhan Kuala Tanjung tahap II. 

"Akan menjadi lengkap apabila kolaborasi tidak dengan Rotterdam saja, tapi kita bisa mengundang China, Dubai, dan Jepang. Paling tidak kita bekerja sama dengan shipping line yang kita tahu semua kapal itu melintas di Malaka," tutur Budi.

Di tahap awal, Kementerian Perhubungan akan merampungkan kerjasama Port of Rotterdam dengan Pelindo I. Seiring itu, secara bilateral Kementerian Perhubungan terus berdiskusi dengan investor lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper