Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEOPOLITIK QATAR, Ini Komentar Kementerian Pariwisata

Tujuh negara memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, Kementerian Pariwisata pun angkat bicara, terutama terkait kunjungan wisatawan.
Maskapai Penerbangan Qatar/Reuters
Maskapai Penerbangan Qatar/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Tujuh negara memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, Kementerian Pariwisata pun angkat bicara, terutama terkait kunjungan wisatawan.

Kementerian Pariwisata belum bersedia berkomentar mengenai efek pemutusan hubungan antara Qatar dengan beberapa negara Arab terhadap pariwisata Indonesia.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya hanya menyatakan sebanyak 80% wisatawan mancanegara dari Timur Tengah berasal dari Arab Saudi.

Tahun ini, pemerintah menargetkan kunjungan 340.000 wisman dari Timur Tengah ke Indonesia. Jumlah tersebut lebih besar dari 2016 yang sebesar 240.989 kunjungan.

 Seperti diketahui, setelah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dalam sebuah langkah terkoordinasi pada Senin (5/6/2017) pagi.

Langkah serupa juga diikuti oleh tiga negara lainnya yakni Yaman, Libya dan Maladewa.

Qatar dalam hal ini dituding memberikan dukungan terhadap kelompok-kelompok teroris yang bertujuan mengacaukan kawasan tersebut, seperti Ikhwanul Muslimin, ISIS dan Al-Qaeda. Qatar juga dituding cenderung berkiblat kepada Iran yang dikuasai oleh kelompok Syiah.

Ketujuh negara itupun memutuskan untuk menutup akses darat, laut dan udara ke Qatar Menanggapi kebijakan itu Pemerintah Qatar menuding keputusan negara-negara tersebut tak beralasan.

Kebijakan isolasi tersebut dinilai telah merampas kedaulatan bangsa dan menghancurkan perekonomian negara yang memiliki kekayaan nasional senilai US$335 miliar yang ditempatkan di Barclays Plc dan Credit Suisse Group.

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper