Bisnis.com, JAKARTA—Enam kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap mulut tambang bakal ditandatangani oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Juni tahun ini.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan berdasarkan RUPTL, terdapat beberapa PLTU mulut tambang yang akan beroperasi mulai 2019 hingga 2024. Kendati demikian, dia tak menyebut secara rinci pembangkit mana saja yang akan diteken PPA-nya.
“Bulan depan nih ada enam masuk, PPA yang kita undang,” ujarnya di Jakarta, Jumat (2/6/2017).
Pastinya, tutur Sofyan, PLTU mulut tambang tersebut berada di Sumatra dan Kalimantan. Dia memperkirakan total kapasitasnya sebesar 1.500 MW dari enam pembangkit.
Secara total, PLTU mulut tambang di Sumatra berkapasitas 5.390 mega watt (MW) dan di Kalimantan 1.600 MW. Secara rinci, berdasarkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2017-2026, terdapat sembilan pembangkit di Sumatra.
Kesembilan pembangkit tersebut yakni Sumsel-1 berkapasitas 300 MW, Banyuasin 240 MW dan Sumbagsel-1 berkapasitas 300 MW.
Baca Juga
Selain itu, Riau-1, Sumsel-6 dan Sumatra 1 dengan kapasitas masing-masing sebesar 600 MW. Kemudian Sumset MT (ekspansi) sebesar 350 MW, Jambi 1.200 MW dan Sumsel-8 1.200 MW.
Sisanya, di Kalimantan terdapat tujuh pembangkit yakni Kalselteng 3, Kalselteng 4, Kalselteng 5, Kaltim 3, Kaltim 5, dan Kaltim 6 dengan kapasitas masing-masing 200 MW juga Kaltimra sebesar 400 MW.
“Kira-kira [kapasitas totalnya] 1.500 MW. Kira-kira enam pembangkit mulut tambang di Sumatra dan Kalimantan,” katanya.