Bisnis.com, HANOI - Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi menggelar dialog dengan sejumlah pengusaha Indonesia yang berbisnis di negara tersebut untuk menggali informasi mengenai kondisi bisnis yang mereka hadapi.
Sejumlah perwakilan dari perusahaan hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan bersama dengan buka puasa bersama malam ini (2/6) di Kedubes, Hanoi.
Perusahaan Indonesia di Vietnam cukup beragam dari berbagai sektor seperti Semen Indonesia, Japfa, IML Technology, Astra Visteon, dan Asia Packaging Industri.
Ibnu mengatakan dengan dialog tersebut, para pengusaha bisa saling berbagi info mengenai kondisi yang mereka hadapi dalam berbisnis, sekaligus memberikan resep apabila menghadapi kendala dalam mengelola bisnis.
Beberapa masalah yang dihadapi oleh para pengusaha tersebut a.l. Man power, keamanan, persaingan pasar yang ketat, persaingan usaha, serikat pekerja, isu lingkungan, dan perlindungan konsumen.
Salah satu yang menjadi catatan para pengusaha adalah kemudahan Vietnam dalam memberikan izin. Selain itu, mereka dituntut inovatif agar mampu berkompetisi dengan perusahaan lain, baik perusahaan lokal maupun asing di negara itu.
Ibnu juga memberikan apresiasinya kepada perusahaan Indonesia yang masuk jajaran peruahaan top di Vietnam, seperti Japfa yang berhasil masuk dalam 500 perusahaan terbaik di Thailand.
Ibnu menyatakan KBRI siap untuk membantu para pengusaha dalam mempromosikan produknya. Pihaknya saat ini tengah membangun Rumah Indonesia di kompleks Kedubes, yang rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus. "Silakan Rumah Indonesia dipakai untuk display produk, misalnya pameran selama 2 minggu. KBRI akan bantu untuk berpromosi," katanya.
Terkait dengan pelaksanaan APEC Summit yang akan belangsung pada November di Danang, Vietnam, Ibnu juga mengajak para pengusaha Indonesia untuk memanfaatkan momen APEC untuk mempromosikan produknya. Rencananya Presiden Joko Widodo akan hadir dalam APEC Summit itu.
