Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan kapasitas 50 MW.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara (SNT) PLN Machnizon Masri melakukan ground breaking proyek pembangunan PLTMG Sumbawa yang berlokasi di Badas, Kabupaten Sumbawa.
PLTMG ini akan memperkuat sistem kelistrikan Sumbawa dan merupakan upaya percepatan peningkatan rasio elektrifikasi, serta pertumbuhan ekonomi NTB.
“Listrik ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Kita harus menyelesaikan proyek ini secara serius agar listriknya bisa segera dinikmati oleh masyarakat,” kata Machnizon Masri, melalui keterangan resmi pada Kamis (1/6/2017).
Sistem kelistrikan di NTB terdiri dari tiga sistem yang terpisah, yaitu Sistem Lombok, Sistem Sumbawa, dan Sistem Bima.
Sistem Sumbawa saat ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 50 MW dengan beban puncak sebesar 40 MW. Dengan tambahan 50 MW dari PLTMG Sumbawa, maka pasokan listrik di Sumbawa akan bertambah dua kali lipat.
“Jika Sumbawa dan Bima sudah interkoneksi dengan jaringan transmisi, listrik dari PLTMG Sumbawa ini juga bisa memperkuat kelistrikan Bima,” terang Machnizon.
Pembangunan PLTMG Sumbawa ini diperkirakan membutuhkan waktu selama 18 bulan agar dapat beroperasi. Pembangkit ini ditargetkan akan memperkuat Sistem Sumbawa pada Desember 2018.
Ketersediaan listrik ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi di Sumbawa. “Investor mau bangun industri atau hotel tidak perlu memikirkan bagaimana listriknya, PLN selalu siap,” ujar Machnizon.
Dengan masuknya PLTMG Sumbawa diharapkan rasio elektrifikasi di NTB dapat meningkat dari 79,44 persen pada April 2017, menjadi di atas 95 persen pada akhir 2019.