Bisnis.com, JAKARTA - Era pasar bebas menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha kecil dan menengah sehingga untuk meningkatkan daya saing antarproduk para perajin lokal, sistem pemasaran harus dilaksanakan secara komprehensif.
Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop Ahmad Zabadi mengatakan untuk meningkatkan daya saing antarproduk para perajin lokal dengan produk luar negeri, yaitu dengan menjadikannya terpusat.
“Untuk lebih mudah memasarkan, yaitu dengan men-display semua produk UKM di gedung Smesco Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima Senin (22/5/2017).
Dengan memusatkan seluruh produk UKM di gedung Smesco Indonesia, menjadikan pemasaran menjadi lebih efektif. Meski begitu, usaha mengembangkan UKM di Indonesia bukan tanpa halangan. Salah satu kendala yang dialami pemerintah saat ini adalah kondisi SDM pelaku UKM yang masih belum merata.
”Dari sisi SDM kita masih kalah. Pelaku UKM kita basic pendidikannya dari data BPS hanya SD dan SMP, yakni 60%-70% dari total UKM. Sangat besar pengaruhnya. Dengan basic yang masih rendah, kemampuan beradaptasi dengan perubahan menjadi lebih sulit. Karena saat ini masyarakat dituntut harus cepat beradaptasi,” tuturnya.
Masih rendahnya tingkat pendidikan pelaku UKM di Indonesia membuatnya lebih sulit dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi. “Saat ini perbandingannya masih jauh dari pelaku UKM yang sudah memanfaatkan teknologi dan belum memanfaatkannya.”
Zabadi mengutarakan dengan jumlah warga negara Asean yang 40% merupakan penduduk Indonesia, membuat kita menjadi pasar paling potensial. Akibatnya, dengan momentum Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), banyak negara di Asia Tenggara berebut memasarkan produknya di Indonesia. “Cara kita untuk menangkis produk asing, yaitu dengan meningkatkan daya saing UKM.”