Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jateng Ingin Genjot Pembinaan UMKM, Ini Tujuannya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan keinginannya agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM terus ditingkatkan
Pengrajin membuat perhiasan dari perak di Kendalsari, Malang, Jawa Timur, Senin (8/5)./Antara-Ari Bowo Sucipto
Pengrajin membuat perhiasan dari perak di Kendalsari, Malang, Jawa Timur, Senin (8/5)./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan keinginannya agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM terus ditingkatkan.

Menurutnya, saat ini jumlah UMKM yang dibina Dinkop dan UMKM masih sedikit dibandingkan dibandingkan dengan yang belum terbina. 

Dia menyebut, dari data per 31 Desember 2016 jumlah UMKM yang dibina mencapai 115.751 unit dengan aset mencapai Rp22,3 triliun dan omset sebanyak Rp43,5 triliun. 

Menurutnya, dengan dibina pemerintah UMKM perlu dinaikan kelasnya agar lebih berkontribusi dalam pengembangan perekonomian daerah.

“UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM itu jumlahnya 115.751 unit. Banyak, tapi kurang banyak buat saya, karena realitanya sebenarnya jauh di atas itu yang memang perlu kita bina,” katanya, seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jateng, Minggu (14/5/2017).

Dia memaparkan selain kemudahan akses modal dari perbankan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, faktor penting yang dapat membuat UMKM naik kelas adalah pendamping UMKM oleh pemerintah. 

“Pendampingan ini jangan diremehkan, seolah-olah setelah mereka mendapatkan skill yang diberikan, sudah ada akses modalnya terus beres. Belum tentu, pendampingan ini menurut saya yang akan meningkatkan kelas mereka,” ujarnya.

Dia berharap UMKM di Jawa Tengah bisa ikut masuk ke dalam program Cyber UMKM yang bertujuan agar dapat naik kelas dengan melakukan listing ke website Dinas Koperasi dan UMKM. 

Sehingga, nantinya dapat diidentifikasi kesulitan yang dihadapi agar bisa mendapatkan pendampingan yang dibutuhkan. Setelah itu, UMKM juga dituntut untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kesinambungan produk agar pasar yang sudah dalam genggaman tidak lepas.

Untuk bisa memenangkan persaingan, jelas Ganjar, UMKM juga diminta berkelompok membentuk sebuah koperasi dengan jumlah anggota yang cukup banyak hingga mencapai ratusan ribu anggota. Hal itu diperlukan agar mereka dapat menentukan harga produk dan bersaing dengan korporasi.

“Makna berkoperasi itu adalah kooperatif atau kerja sama. Kalau bisa anggotanya jangan 25 tapi 100 ribu. Maka, saya sampaikan kalau mau bergabung dengan koperasi, anggotanya banyak dan modalnya terkumpul banyak akan bisa melawan korporasi,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper