Bisnis.com, JAKARTA – Keterlibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sangat penting dalam upaya mendukung elektrifikasi di desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan BUMDes bisa dilibatkan dengan membantu pembangunan transmisi listrik melalui dana desa. Alternatif cara tersebut juga akan mendorong agar BUMDes memiliki pendapatan.
"Membangun desa tidak bisa berdiri sendiri. Butuh peranan semua pihak untuk terlibat di dalamnya, termasuk untuk listrik ini. BUMDes bisa dilibatkan. Rata-rata satu desa satu megawatt. Bisa menggunakan instalasi listrik tenaga surya atau air, " ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi kementeriannya, Jumat (12/5/2017).
Eko mengungkapkan pentingnya membangun optimisme masyarakat desa karena pembangunan di desa-desa sesuai amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Optimisme itu, sambungnya, terbukti diantaranya dengan pembangunan sekitar 66.000 kilometer jalan desa, 5.000 kilometer jembatan dan 38.000 unit penahan longsor.
Pembangunan desa menjadi salah satu fokus dari visi Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Suksesnya pembangunan tersebut, menurut dia, tak lepas dari besarnya dana desa yang dialokasikan pemerintah.
Pada 2015 lalu, pemerintah mengalokasikan Rp20,8 triliun. Angka ini terus naik di 2016 menjadi Rp46 triliun dan meningkat menjadi Rp 60 triliun di 2017. Pada tahun depan, rencana alokasi dana desa naik dua kali lipat menjadi Rp120 triliun.
Semakin besarnya alokasi dana desa, sambung dia, harus mampu membawa dampak yang signifikan dalam peningkatan produktivitas dan pemerataan pembangunan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya refocusing pemanfaatan dana desa untuk mendukung produktivitas desa.