Bisnis.com, JAYAPURA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menambah pasokan listrik di Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara dalam 2 tahun ke depan dengan total kontrak Rp1,7 triliun.
Rinciannya, penyediaan listrik di Papua dan Papua Barat sebanyak 460 megawatt (MW) dan penyediaan listrik di Maluku dan Maluku Utara sebanyak 435 MW.
Maka, total pasokan listrik yang bakal disiapkan PLN dalam 2 tahun ke depan hingga 2019 untuk Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara sebanyak 895 MW. Listrik tersebut untuk kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan industri.
Haryanto W.S., Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, mengatakan total dana yang dibutuhkan untuk menyediakan listrik 895 MW sekitar Rp1,7 triliun. Sumber dana berasal dari kas internal perseroan.
"Potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 450 orang," ujarnya, Selasa (9/5/2017).
Penyediaan listrik sebanyak 460 MW di Papua dan Papua Barat mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mobile Power Plant (MPP) Jayapura 50 MW, sedangkan di Maluku sudah diresmikan PLTU Tidore 14 MW.
Haryanto mengatakan berikutnya PLN akan membangun PLTMG Jayapura tahap II 40 MW. Nilai investasinya diprediksi mencapai Rp631 miliar.
"Tanda tangan kontrak Mei tahun ini. Masa pengerjaan 15 bulan dari Mei," kata Haryanto.
Saat ini PLTMG tahap II itu dalam proses pembuatan kontrak dan sudah melewati proses lelang.