Bisnis.com, JAKARTA - Penumpang Indonesia dengan selera seni kontemporer kini dapat menikmati dan mengumpulkan karya dari beberapa seniman, fotografer, dan digital influencer terkemuka di Australia jika terbang memakai layanan kelas bisnis Qantas.
Qantas bekerja sama dengan nama-nama terkenal, seperti seniman John Campbell yang reputasi dan karyanya terkenal di antara pecinta seni, serta Nicole Warne, salah satu digital influencer paling bergengsi asal Australia, menampilkan karya mereka dalam bentuk amenity kits di kelas bisnis penerbangan rute internasional.
Inisiatif yang dikenal dengan nama ‘Qantas Curates’ ini merupakan hasil kerja sama maskapai dengan kurator seni profesional Australia yang memilih karya dari 16 seniman Australia dengan berbagai macam spesialisasi seni, seperti budaya pop, fotografi, fine art, lanskap abstrak, seni tradisional, dan desain tekstil.
Mulai 1 Mei 2017, Qantas memberikan rangkaian amenity kits baru (delapan koleksi pria dan delapan koleksi wanita) kepada penumpang kelas bisnis penerbangan internasional, dengan dua desain berbeda yang akan diluncurkan setiap beberapa bulan sekali.
Qantas Group Executive Brand, Marketing & Corporate Affairs Olivia Wirth mengatakan, visi Qantas adalah untuk memperkenalkan seni kontemporer Australia sekaligus memberikan para pelanggan koleksi seni yang dapat mereka bawa ke mana saja.
“Sebagai maskapai nasional, kami senang dapat mendukung para seniman lokal berbakat untuk menyampaikan kisah unik Australia melalui karya seni mereka, dan membagikannya kepada masyarakat dunia," katanya dalam siaran pers.
“Kami mengetahui bahwa selain piyama, amenity kits merupakan bagian penting dari pengalaman terbang dengan kelas bisnis rute internasional. Para pelanggan menyukai amenity kits kami dan banyak yang menggunakannya kemudian sebagai tas kosmetik, tas kepit untuk pesta, atau untuk membawa ponsel mereka. Jadi, kegunaan amenity kits bermacam-macam," jelasnya.
Billie Justice Thomson, dengan karya seni ‘Fairy Bread’ di salah satu koleksi amenity kits untuk wanita, mengatakan bahwa ia bangga menjadi bagian dari program yang menampilkan karya seni dengan cara yang unik.
"Sangat menyenangkan menjadi bagian dari pameran seni di atas ketinggian 38.000 kaki. Ini adalah cara ampuh untuk memamerkan seni kontemporer, khususnya menjadi bagian dari sekelompok seniman paling berbakat dari Australia," kata Billie.
Peluncuran desain ‘Qantas Curates’ dimulai dengan karya Jacob Leary bertajuk ‘Bubblegum Dystopia’ untuk seri koleksi wanita dan karya Liam Snootle bertajuk ‘No Queen Blues / Unwind’ untuk seri koleksi pria pada penerbangan 1 Mei 2017.
Qantas memiliki sejarah panjang dalam memberi kesempatan seniman Australia untuk terhubung dengan masyarakat dunia. Baru-baru ini, Qantas bekerja sama dengan Museum Seni Kontemporer Sydney dan Tate di Inggris dalam program akuisisi gabungan (‘Joint Acquisition Program’) untuk seni kontemporer Australia
berupa cendera mata dari Qantas Foundation.
Qantas juga memiliki serial pesawat bermotif tradisional Australia dan menjadi pendukung setia berbagai organisasi seni, termasuk Galeri Nasional Australia, Opera Australia, Australian Ballet, dan Teater Tari Bangarra.
Menikmati Seni Kontemporer di Atas Pesawat
Penumpang Indonesia dengan selera seni kontemporer kini dapat menikmati dan mengumpulkan karya dari beberapa seniman, fotografer, dan digital influencer terkemuka di Australia jika terbang memakai layanan kelas bisnis Qantas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ramdha Mawaddha
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium