Bisnis.com, GORONTALO - Pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Provinsi Sulawesi Utara tengah dikebut dan ditargetkan beroperasi pada 2019.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado, Riel Jemmy Mantik mengatakan saat ini proses konstruksi pembangunan jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39,9 kilometer baru mencapai 20%.
"Progress fisik Manado-Bitung sampai saat ini berkisar 20%. Ada beberapa kendala terutama masalah pembebasan lahan, namun sekarang sedang proses konsinyasi," ujarnya, Selasa (2/5/2017).
Pembangunan tol Manado-Bitung terbagi nenjadi dua bagian, yakni seksi I sepanjang 14,9 kilometer dari Manado-Airmadidi dikerjakan oleh Pemerintah dengan pendanaan berasal dari APBN dan pinjaman Pemerintah China senilai Rp2,9 triliun
Sementara seksi II sepanjang 25 kilometer dari Airmadidi-Bitung digarap oleh investor atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang bernama PT Jasamarga Manado Bitung dengan nilai Rp3,8 triliun.
Riel menargetkan pembebasan lahan yang diperlukan untuk jalan tol Manado-Bitung ini selesai pada tahun ini. Sementara untuk penyelesaian konstruksi jalan tol pada akhir 2018 sehingga di 2019 dapat beroperasi.
"Sisa lahan yang belum bebas akan kami selesaikan hingga akhir tahun ini. Seksi II pembebasannya baru 15%. Untuk konstruksinya akan selesai pada akhir 2018 sehingga dapat beroperasi di 2019," ucapnya.
Permasalahan pembebasan lahan di proyek tersebut, lanjut Riel, lantaran adanya perbedaan harga lahan. Sistem konsinyasi atau penitipan ganti rugi pembebasan lahan di pengadilan dipilih menjadi jalan keluar.
"Karena kesulitan perbedaan harga, resistensi sehingga perlu negosiasi," katanya.
Pembangunan jalan tol Manado-Bitung ini sangat diperlukan untuk menghubungkan kedua kota tersebut, terlebih Bitung memiliki pelabuhan pelayaran.
Riel menambahkan ruas jalan tol Manado ini akan diperpanjang hingga Ibu Kota Minahasa Selatan yakni Amurang. Saat ini, usulan tersebut masih dalam tahap studi kelayakan
"Pengembangan ke depannya akan diarahkan ke selatan, ke arah Minahasa Selatan, Amurang. Ada trase-trase yang akan kita tarik supaya bisa efisen. Tapi ini masih belum. Masterplan-nya sudah dibuat, ini harus dilihat dulu dananya dan sebagainya. Akan diajukan dulu, kalau oke baru ditindaklanjuti," tuturnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menuturkan pembebasan lahan terus dipercepat agar tahun ini dapat selesai.
"Ini terus kami percepat pembebasan lahannya. Untuk bagian pemerintah di seksi I dan II sudah selesai untuk lahan tinggal seksi III yang baru 40% biar cepat dikonstruksi. Sementara untuk bagain BUJT, pembebasan lahannya baru mencapai 31,22%," terangnya.