Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ewindo Bangun Pabrik Jagung Manis

Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) sejak April tengah menyelesaikan pembangunan pabrik pemrosesan benih jagung manis di Kediri, Jawa Timur, yang ditarget beroperasi September mendatang. Perusahaan menggelontorkan investasi sekitar Rp40 miliar untuk membangun pabrik berkapasitas 500 ton per tahun itu
Petani merontokkan jagung ./.Bisnis-Rachman
Petani merontokkan jagung ./.Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) sejak April tengah menyelesaikan pembangunan pabrik pemrosesan benih jagung manis di Kediri, Jawa Timur, yang ditarget beroperasi September mendatang. Perusahaan menggelontorkan investasi sekitar Rp40 miliar untuk membangun pabrik berkapasitas 500 ton per tahun itu.

Managing Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Glenn Pardede berharap pembangunan pabrik jagung manis dengan teknologi tinggi itu dapat menekan impor benih jagung manis. Kapasitas produksi akan dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat menunjang produksi benih jagung manis yang ditargetkan tumbuh 15% tahun ini.

"Selama ini kami produksi, tetapi ada impor juga. Dengan pabrik ini, produksi lokal meningkat. Tidak ada lagi impor benih jagung manis," tuturnya usai peluncuran Aplikasi Sipindo di Jakarta.

Direktur Marketing dan Penjualan Ewindo Afrizal Gindow menyebut target produksi benih jagung manis sebanyak 700 ton sepanjang tahun ini, naik dari produksi tahun lalu sebesar 600 ton. Dari angka tersebut, 500 ton akan dipenuhi dari pabrik sendiri, sisanya melibatkan pemrosesan dari luar.

Benih jagung manis berkontribusi 30% dari total penjualan, disusul benih tomat dataran rendah dan cabai dengan total 35%, dan sisanya disumbang benih sayuran lain. Jagung manis banyak diminati karena merupakan jenis tanaman yang mudah untuk ditanam, pemeliharaan yang minim, dan mudah dipasarkan.

Sepanjang tahun ini, perusahaan yang menguasai 40% dari kebutuhan benih nasional itu, dapat mengejar penjualan benih sebanyak 3.400 ton benih sayuran, naik dari tahun lalu 3.000 ton.

"Kebutuhan benih nasional sekitar 7.000 per tahun. Ewindo bisa lebih dari 40% atau sekitar 3.000 ton," imbuhnya.

Sepanjang kuartal pertama kemarin, Ewindo mencatat penjualan benih dengan hasil cemerlang yakni tumbuh 20% dari kuartal pertama tahun lalu. Pertumbuhan ini karena didorong faktor curah hujan yang cukup di kuartal pertama. Sehingga, petani dapat melakukan tanam tiga kali setahun, dari sebelumnya dua kali setahun. Lahan-lahan yang terpinggirkan dapat kembali ditanam karena cukup air. Selain itu, harga sayur yang relatif stabil sehingga mendorong daya beli.

Namun, imbuh Afrizal, perusahaan tetap harus mengantisipasi potensi penurunan 10% pada kuartal kedua. Hal ini karena pada saat yang sama aktivitas petani menurun akibat bulan puasa dan lebaran. "Penurunan 10% sudah rutin. Nanti di kuartal III dan IV akan kembali naik. Strategi kami adalah benih yang sesuai dengan cuaca. Kalau musim hujan, kami keluarkan yang butuh air banyak," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper