Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juni, 5.000 Ton Daging Kerbau dari India Diperkirakan Masuk Pasar

Perum Bulog kini tinggal menunggu Surat Perizinan Impor dari Kementerian Perdagangan untuk merealisasikan rencana impor daging kerbau dari India sebanyak 51.728 ton hingga akhir tahun.
Ilustrasi kerbau/pertanian.go.id
Ilustrasi kerbau/pertanian.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog kini tinggal menunggu Surat Perizinan Impor dari Kementerian Perdagangan untuk merealisasikan rencana impor daging kerbau dari India sebanyak 51.728 ton hingga akhir tahun.

Bulog sudah mengantongi surat penugasan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, serta rekomendasi dari Kementerian Pertanian yang terbit pada Senin (25/4) kemarin. Saat ini, Bulog tengah menunggu izin impor dari Kementerian Perdagangan yang dalam proses dan akan segera terbit.

Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh menyampaikan Bulog bersama kementerian terkait bekerja cepat agar masyarakat tenang dalam melaksanakan ibadah Ramadhan dan menyambut Idul Fitri.

Jika perizinan impor telah dikantongi Bulog, maka diperkirakan impor daging kerbau asal India akan masuk sekitar 5.000 ton pada Juni. Namun, Direktur Komersial Bulog Febriyanto menyebut angka tersebut masih angka sementara, karena tergantung pergerakan stok saat ini.

"Jadi antara 5.000 ton - 10.000 ton di bulan Juni," tulisnya melalui pesan singkat, Selasa (26/4/2017).

Pada mulanya, pemasukan direncanakan pada bulan Mei, tetapi berdasar perhitungan dimungkinkan baru bisa masuk pada Juni.

Saat ini, Bulog masih menyimpan stok daging kerbau per 26 April sebanyak 41.341 ton dan sisa impor daging sapi australia sebanyak 340 ton.

"Untuk Ramadhan, estimasi kerbau cukup," imbuhnya.

Ketua Umum Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) Ahmad Hadi memperkirakan kebutuhan daging pada puasa dan lebaran meningkat mulai bulan ini, hingga puasa serta puncaknya pada lebaran. Permintaan diprediksi mencapai 4.000 ton per bulan.

"Dari waktu ke waktu, ada peningkatan permintaan. Bulan lalu permintaan mencapai 3.000 ton," katanya.

Saat ini, sebaran distribusi masih didominasi di tiga provinsi yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten.

Ahmad Hadi menyampaikan saat ini penerimaan konsumen terhadap daging kerbau beku sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya permintaan dari waktu ke waktu. Pengguna daging kerbau juga merata mulai dari industri olahan, rumah makan, katering, hingga konsumen rumah tangga, yang membeli dari supermarket maupun pasar tradisional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper