Bisnis.com, JAKARTA -- Kalbe Farma bersiap untuk memproduksi erythropoietin alias EPO, bahan baku obat untuk penyakit ginjal dan kanker pada pertengahan tahun depan. Pabrikan farmasi dengan kode saham KLBF ini akan menjadi pabrikan pertama yang menghasilkan EPO untuk level Asia Tenggara. Pada tahap awal, perusahaan akan fokus menjajaki pasar lokal pada tahap awal.
Sekretaris Perusahaan PT Kalbe farma Vidjongtius mengungkapkan pasar ekspor baru akan digarap setelah kebutuhan EPO di dalam negeri telah terpenuhi.
Saat ini Kalbe telah bertindak sebagai pengimpor Epo hasil produksi China untuk pasar Tanah Air. Kalbe memasok sekitar 1 juta unit per tahun, termasuk ke sistem jaminan kesehatan nasional. Namun, kebutuhan Epo di Indonesia diperkirakan jauh lebih besar karena saat ini pelayanan kesehatan cuci darah baru bisa dimanfaatkan oleh 30% dari masyarakat yang membutuhkan.
Indonesia memang lebih maju untuk memproduksi EPO dibandingkan negara Asean lain. Kendati demikian, untuk dapat merebut pasar Asia Tenggara, Kalbe harus memastikan jaminan kualitas produk dan harga yang terjangkau.
“Setelah kami manufacture EPO tahun depan, kami akan eksplor pasar. Kalau kualitasnya bagus dan harganya juga bagus, kita akan dapat pasarnya [Asean]. Sambil jajaki pasar ekspor, yang untuk lokal akan dijalankan dulu produksinya,” jelas Vidjongtius.
Saham KLBF pada penutupan perdagangan Jumat (21/4/2017) ada pada level Rp1.580, naik Rp10 atau 0,64%.