Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan tol Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 kilometer siap beroperasi dalam waktu dekat setelah konstruksi tol tersebut selesai pada bulan ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengatakan, rencana pembangunan tol ini dan proses desainnya telah dilakukan sejak 2000. Namun proses konstruksi baru dimulai pada 2008 setelah melalui proses pelelangan.
Di samping menunggu ketersediaan lahan, dalam pembangunannya tol ini pun sempat terkendala masalah teknis, yaitu ketidaksesuaian spesifikasi tiang pancang. Akibatnya, 69 tiang yang telah terpasang dibongkar ulang.
"Dua tahun lalu, 69 tiang dibongkar karena tidak memenuhi spec. Ini kan Tanjung Priok banyak heavy load truck jadi tidak berani ambil risiko," ujarnya di sela-sela acara sepeda santai, Minggu (09/04).
Menteri menambahkan, proses pembongkaran akhirnya disepakati setelah melalui proses perdebatan yang panjang antara ahli dari Jepang dan Indonesia selama setahun. Akhirnya, tiang yang tidak sesuai spek dibongkar dan dipasang ulang dengan biaya ditanggung kontraktor.
Adapun kontraktor pelaksananya terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) kontraktor Jepang dan Indonesia. Beberapa di antaranya yaitu Kajima Corperation, Obayashi Corporation, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Tol Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 kilometer ini terdiri dari lima seksi, dan dibangun dengan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Biaya konstruksi dan pengadaan tanahnya mencapai total Rp5 triliun, terdiri dari Rp4 triliun biaya konstruksi dan Rp1 triliun biaya pengadaan lahan.