Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia Persero menyiapkan sejumlah strategi dalam kesiapan dan pendistribusian pupuk bersubsidi guna mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran di lapangan.
Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan, perseroan terus meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi untuk mencegah penyelewengan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi, sekaligus memastikan penyaluran pupuk secara tepat dan benar.
Khusus untuk mengamankan stok menjelang musim tanam, Pupuk Indonesia menambah jumlah gudang dan merelokasi gudang ketempat yang lebih baik agar mudah dijangkau. Saat ini Pupuk Indonesia memiliki Gudang Lini I berkapasitas 567.400 ton, Gudang Lini II dan Lini III sebanyak 640 unit berkapasitas 2.683.831 ton yang tersebar diseluruh daerah.
Dalam hal pendistribusian, Pupuk Indonesia menggunakan kendaraan truk yang dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) agar mudah dilacak posisinya.
“Untuk lebih memudahkan dalam mengetahui ketersediaan stok pupuk di seluruh daerah di tanah air,kami menggunakan sistem monitoring stok yang dapat dipantau setiap saat melalui website www.pupuk-indonesia.com .”, kata Wijaya dalam keterangan resmi, Sabtu (8/4/2017).
Hingga 5 April 2017, stok pupuk di lini I hingga III untuk Urea sebesar 926.376 ton, stok NPK sebesar 263.333 ton, stok SP-36 sebesar 56.321 ton, ZA sebesar 97.089 ton dan organik sebesar 39.089 ton.
Menurutnya, distribusi pupuk bersubsdidi pemerintah menerapkan sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup dengan mempergunakan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Pupuk bersubdisi itu hanya untuk petani yang tergabung dalam kelompok tani dan jumlah petani sudah direkap dengan baik," jelasnya.
Saat ini, Pupuk Indonesia memiliki 1.209 distributor dan 39.825 kios resmi di seluruh Indonesia. Kios ini diharuskan untuk menyediakan semua pupuk bersubsidi seperti Urea, NPK, SP-36, ZA, dan organik, dan ciri kios resmi Pupuk Indonesia adalah memiliki papan nama kios resmi.
"Untuk kelancaran proses pendistribusian, Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait khususnya untuk melakukan perhitungan kebutuhan pupuk sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi ini bisa memenuhi kaidah 6 tepat yaitu tepat waktu, jenis, lokasi, jumlah, mutu dan harga,” jelas Wijaya.
Untuk mempermudah petani maupun masyarakat memperoleh pupuk dan sarana pendukung lainnya, Pupuk Indonesia menyeragamkan kios-kios resmi pupuk yang ada dengan nama “PI Mart” (Pupuk Indonesia Mart) yang merupakan program dari Pupuk Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempermudah masyarakat atau Petani untuk mendapatkan informasi mengenai produk-produk pupuk.
Kios PI Mart ini diharapkan dapat menjadi pilihan petani untuk memenuhi semua kebutuhannya, terutama pupuk dan pestisida produk dari grup Pupuk Indonesia. “Kios-kios ini akan menyediakan produk pupuk dalam negeri yang tidak kalah kualitas dan harganya dari pupuk impor”, kata Wijaya.
Untuk mendapatkan informasi dan penjelasan mengenai pupuk, petani bisa berkonsultasi dan bertanya kepada call center untuk informasi tentang tata cara mendapatkan pupuk bersubsidi ke nomor:0800-100-800-1 atau mengirimkan pesan sms ke nomor: 0822-100-100-81