Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perindo Ingin Dongrak Pendapatan Perikanan Lima Kali Lipat Tahun Ini

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) mengincar kenaikan pendapatan secara fantastis hingga 400% dari berbagai ekspansi yang dilakukan BUMN itu tahun ini.
Perikanan-ilustrasi/JIBI
Perikanan-ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) mengincar kenaikan pendapatan secara fantastis dari berbagai ekspansi yang dilakukan BUMN tersebut tahun ini.

Perindo tahun ini menargetkan pendapatan Rp1,1 triliun, naik lima kali lipat dari realisasi top line tahun lalu Rp223 miliar. Sekretaris Perusahaan Perum Perindo Agung Pamujo mengatakan perusahaan tahun ini menggenjot lini bisnis perikanan budidaya untuk menopang sebagian besar pendapatan.

"Kami akan meningkatkan volume produksi dari beberapa strategic business unit, terutama budidaya," katanya kepada Bisnis, Senin (3/4/2017).

Di sisi budidaya darat, Perindo akan melakukan ekstensifikasi budidaya udang, ikan gabus, dan patin dari 80 hektare tahun lalu menjadi 342 ha tahun ini. Dengan perkiraan produksi 6.000 ton dan estimasi harga Rp70.000 kg, perusahaan menghitung pendapatan yang dihasilkan dari unit bisnis ini sekitar Rp420 miliar.

Di sisi budidaya laut, Perindo akan memperluas lokasi keramba jaring apung (KJA) kerapu dan kakap putih menjadi 9.000 lubang. Dengan perkiraan produksi 500 ton dan harga rata-rata Rp120.000 per kg, maka pendapatan yang dihasilkan berkisar Rp60 miliar.

Dari lini bisnis perdagangan ikan, perusahaan pelat merah itu menargetkan pendapatan Rp275 miliar. Perindo selama ini menampung hasil tangkapan nelayan mitra, mulai dari ikan, cumi, dan gurita, untuk kemudian dijual kembali dalam bentuk ikan segar, beku, juga sashimi.

Adapun sisanya akan ditutup dari bisnis penangkapan ikan. Perindo menargetkan pengoperasian 99 kapal penangkap ikan tahun ini dari tahun lalu sembilan kapal. Sebagian di antaranya dilakukan dengan pola kerja sama operasional (KSO) kapal bantuan pemerintah dan BUMN lain.

"Sisanya lagi dari kegiatan rutin. Kami kan mengelola beberapa pelabuhan perikanan. Ada biaya tambat labuh di situ, ada sewa lahan, perbekalan kapal, pabrik es, dan cold storage," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper