Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Desa Susu di Lembang Senilai Rp56,5 Miliar Rampung Akhir Tahun Ini

Produsen susu asal Belanda, Frisian Flag, mengucurkan dana 4 juta euro atau sekitar Rp56,5 miliar untuk membangun Desa Susu seluas 1 ha di Lembang, Jawa Barat.
Peternak sedang memerah susu sapi/Bisnis.com
Peternak sedang memerah susu sapi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen susu asal Belanda, Frisian Flag, mengucurkan dana 4 juta euro atau sekitar Rp56,5 miliar untuk membangun Desa Susu seluas 1 ha di Lembang, Jawa Barat. Pembangunan infrastruktur persusuan itu diharapkan mampu menambah suplai susu segar ke pabrik Frisian Flag sebesar 2 ton per hari.

Pembangunan Desa Susu yang memanfaatkan lahan milik PTPN VIII yang berada di wilayah Lembang, Jawa Barat, saat ini telah mencapai 15% dan diharapkan selesai akhir tahun ini.

Konsep Desa Susu mengadaptasi peternakan sapi perah di Belanda. Desa Susu berupa kandang besar terbuka mampu menampung 130 sapi perah milik mitra perusahaan. Frisian Flag menjalin kemitraan dengan peternak Lembang, Jawa Barat, untuk pengembangan sapi perah dalam negeri.

"Konsepnya ada lima sampai 10 peternak yang tinggal di Dairy Village. Mereka akan mendapat pengarahan dari Farm Manager dari mulai soal pakan, kesehatan, hingga pemerahan," tutur Akhmad Sawaldi, DDP & Project FDOV Manager FrieslandCampina.

Pola pengembangan sapi perah diharapkan dapat meningkatkan jumlah sapi perah dari rata-rata 2-3 ekor sapi perah per peternak, menjadi 8-10 ekor sapi perah per peternak. Selain itu, diharapkan mampu meningkatkan produksi susu minimal 20 liter per hari dengan ketentuan cemaran bakteri kurang dari 100.000 dan solid 12%.

Dengan memperhitungkan peningkatan produksi susu 20 liter per hari dan kenaikkan ternak 8-10 sapi perah, maka mampu menambah suplai susu segar ke Frisian Flag sebesar 2 ton per hari. Saat ini, Frisian Flag menerima susu segar dari koperasi peternak susu sapi perah rata-rata 300 ton per hari. Angka ini belum mencukupi kebutuhan pabrik setiap hari. Sebagai catatan, susu segar dalam negeri baru memenuhi 20% kebutuhan susu nasional.

Akhmad menyampaikan meski produksi susu segar masih terhitung kecil dibanding kebutuhan industri, tetapi harapannya program ini menjadi percontohan bagi pemerintah untuk mengembangkan program serupa. Frisian Flag juga terus mengembangkan proyek ini ke beberapa daerah peternakan sapi perah, tetapi tahun ini masih fokus di Lembang.

“Bagi industri, keuntungannya adalah ada kepastian bahan baku dan keamanan pangan yang lebih terkontrol,” imbuhnya.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) menyebut peternak Lembang dan Pangalengan, Jawa Barat, mampu menghasilkan susu segar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Diantara kriteria yang harus dipenuhi yakni cemaran bakteri kurang dari 1 juta dan total solid minimal 11,3%.

Pusdatin Kementerian Pertanian menyebutkan konsumsi susu di Indonesia akan terus meningkat 4,1% setiap tahunnya selama 2017 hingga 2020 atau sekitar 1,14 juta ton konsumsi susu di 2020. Sementara itu, peningkatan produksi susu lokal diperkirakan hanya mencapai 3% tiap tahunnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper