Bisnis.com, JAKARTA– Jumlah nilai pernyataan harta yang disampaikan para wajib pajak dalam program amnesti pajak (Tax Amnesty) hingga Senin (27/3/2017), pukul 18.45 WIB, terpantau mencapai Rp4.654 triliun.
Dari angka tersebut, nilai deklarasi dalam negeri mendominasi peraihan dengan Rp3.481 triliun, sedangkan nilai repatriasi harta mencapai Rp146 triliun atau sekitar 14,6% dari target Rp1.000 triliun.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, nilai pernyataan harta mengalami kenaikan lebih kurang Rp40 triliun dibandingkan dengan pencapaian Jumat (24/3/2017), pukul 18.25 WIB sebesar Rp4.614 triliun.
Merujuk data statistik amnesti pajak yang dilansir laman resmi Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, harta yang dilaporkan itu mayoritas bersumber dari deklarasi harta bersih dalam negeri (74,79%), diikuti oleh deklarasi harta bersih luar negeri (22,07%), dan repatriasi aset dari luar negeri (3,14%).
Berdasarkan angka deklarasi dan repatriasi itu, jumlah penerimaan uang tebusan amnesti pajak mencapai lebih dari Rp124 triliun, atau sekitar 75,15% dari target penerimaan uang tebusan sebesar Rp165 triliun hingga akhir program pada 31 Maret 2017.
Nilai realisasi tersebut berdasarkan surat setoran pajak (SSP) yang mencakup pembayaran tebusan amnesti pajak, pembayaran tunggakan pajak, dan pembayaran penghentian pemeriksaan bukti permulaan.
Komposisi uang tebusan berdasarkan SPH yang disampaikan hingga hari ini:
-Orang Pribadi Non UMKM: Rp87,9 triliun
-Badan Non UMKM: Rp13,2 triliun
-Orang Pribadi UMKM: Rp6,93 triliun
-Badan UMKM: Rp503 miliar
Adapun komposisi pernyataan harta terdiri dari:
-Deklarasi Dalam Negeri: Rp3.481 triliun
-Deklarasi Luar Negeri: Rp1.027 triliun
-Repatriasi: Rp146 triliun
TARIF
Pelaksanaan Program Tax Amnesty digelar selama sekitar sembilan bulan sejak 18 Juli hingga 31 Maret 2017 dan terbagi atas tiga periode masing-masing selama tiga bulan.
Selama periode Juli hingga 30 September 2016, tarif tebusan yang berlaku sebesar 2% untuk repatriasi. Pada periode kedua mulai 1 Oktober-31 Desember 2016, tarif repatriasi yang berlaku sebesar 3%, sedangkan untuk periode terakhir pada 1 Januari - 31 Maret 2017 berlaku tarif repatriasi sebesar 5%.
Tarif tersebut juga berlaku bagi wajib pajak yang hendak melaporkan harta (deklarasi) di dalam negeri. Adapun wajib pajak yang hendak mendeklarasi harta di luar negeri dikenai tarif masing-masing 4%, 6% dan 10% untuk ketiga periode tersebut.
Khusus bagi UMKM, dikenakan tarif seragam mulai 1 Juli 2016 hingga 31 Maret 2017, yakni 0,5% untuk aset di bawah Rp10 miliar dan 2% untuk aset di atas Rp10 miliar.
Sejak awal periode tax amnesty hingga hari ini, telah diterima total 863.470 surat pernyataan. Adapun, jumlah surat pernyataan yang tercatat sepanjang bulan ini sejumlah 151.074 surat.
Berdasarkan uraian dalam dashboard amnesti pajak hari ini pukul 18.45 WIB, jumlah nilai pernyataan harta yang tercatat sepanjang Maret mencapai Rp558,43 triliun.
Dalam komposisi pernyataan harta yang tercatat hari ini, pencapaian nilai deklarasi harta bersih dalam negeri tercatat naik sekitar Rp38 triliun setelah mencapai Rp3.443 triliun pada Jujmat (24/3) pukul 18.25 WIB, sedangkan deklarasi harta bersih luar negeri mencapai Rp1.027 triliun.
Merujuk pada komposisi uang tebusan berdasarkan SPH yang disampaikan, kontribusi kenaikan nilai dicatatkan oleh komponen WP (wajib pajak) orang pribadi (OP) non-UMKM, badan non-UMKM, OP UMKM, dan badan UMKM dengan total sekitar Rp846 miliar.
Hingga hari ini, OP non-UMKM memberikan kontribusi terbesar senilai Rp87,9 triliun dengan kenaikan Rp500 miliar. Pada posisi berikutnya adalah OP UMKM yang memberikan kontribusi senilai Rp6,93 triliun atau naik Rp220 miliar, dan badan non-UMUM yang juta naik 100 miliar ke Rp13,2 triliun, sedangkan badan UMKM mencatatkan kontribusi senilai Rp503 miliar atau bertambah Rp26 miliar.