Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah sangat optimis Indonesia akan mendapatkan investment grade dari Standard & Poor’s (S&P) pada tahun ini, setelah pada tahun lalu gagal mendapatkan predikat tersebut.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai S&P tidak punya lagi alasan dan landasan untuk tidak mengangkat posisi kredit Indonesia dari BB+ menjadi layak investasi atau minimal BBB-.
Adapun, dua lembaga pemeringkat lain, Moody's dan Fitch, telah memberikan peringkat investasi untuk Indonesia.
“Jadi ya sudah berlebihan malah kalau S&P tidak menaikkan. S&P sudah terlambat 6 tahun dari yang lainnya,” kata Menko Perekonomian usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (22/3/2017).
Dia menuturkan, kedatangan S&P di kantornya pada siang ini merupakan agenda rutin tahunan untuk meninjau perkembangan perekonomian Indonesia.